Home Ekonomi Jokowi Semadi Tiga Hari Tentukan Lockdown atau Tidak terkait Covid-19

Jokowi Semadi Tiga Hari Tentukan Lockdown atau Tidak terkait Covid-19

Jakarta, Gatra.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan kilas balik penanganan Covid-19 yang terjadi sejak dua tahun silam. Saat itu, semua pihak bingung karena belum berpengalaman sama sekali menghadapi pandemi Covid-19.

"Awal-awal dari WHO, saya kan bertanya kepada mereka, katanya presiden enggak usah pakai masker, yang pakai yang kena saja. Enggak ada seminggu semuanya pakai masker, ternyata mereka bingung, kita juga bingung," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,] di Jakarta, Kamis (26/1).

Baca Juga: Jokowi: Masih Semi Lockdown Saja Banyak yang Menjerit Minta Dibuka

Bahkan, untuk mencegah penyebaran virus, Jokowi mengaku dilema untuk memutuskan kebijakan lockdown. Musababnya, menurut dia, saat itu dominan para menterinya dan DPR mengusulkan presiden untuk mengambil kebijakan lockdown. Ia yakin bila di-lockdown masyarakat akan kesulitan mencari nafkah.

"Saya semadi tiga hari untuk memutuskan apakah kita harus lockdown atau tidak. Karena tidak memiliki pengalaman menangani ini," ucap Jokowi.

Menurutnya, dalam mengambil keputusan di tengah krisis harus dilakukan dengan pikiran jernih dan tidak tergesa-gesa. Alih-alih lockdown, Jokowi justru memilih untuk melakukan pembatasan mobilitas masyarakat melalui kebijakan PSBB dan PPKM. Hal itu dianggap dapat menjaga keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan perekonomian.

"Melakukan manajemen gas dan rem bukan sesutau yang mudah, begitu hitungan salah sedikit ekonomi akan jatuh, tapi begitu gasnya terlalu kencang pandeminya jugs bisa naik," imbuhnya.

Seperti diketahui pemerintah telah mencabut kebijakan PPKM sejak akhir Desember 2022 lalu. Secara bertahap Indonesia mulai memasuki masa transisi dari pandeme Covid-19. Jokowi menekankan, meski pembatasan mobilitas sudah dicabut, pemerintah tetap waspada dalam memutuskan kebijakan.

Baca Juga: Puluhan Warga Positif Covid-19, Satu RT Lockdown

Ia optimistis ekonomi Indonesia akan berjalan baik. Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 secara tahunan bisa menembus 5,3%.

"Kalau itu tercapai itu sebuah prestasi yang sangat baik," tandasnya.

53