Home Regional Tiga Canting Anies Baswedan Bertemu Puluhan Dalang di Sukoharjo

Tiga Canting Anies Baswedan Bertemu Puluhan Dalang di Sukoharjo

Sukoharjo, Gatra.com– Bakal calon presiden (capres) 2024, Anies Baswedan, menggelar pertemuan dengan puluhan dalang dari berbagai daerah di Solo Raya. Pertemuan tersebut digelar di kediaman Dalang Ki Anom Suroto di Kebon Seni Timasan, Makamhaji, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (1/02) sore.

Pertemuan antara Anies Baswedan dengan sekitar 50 dalang dan pelaku seni pewayangan itu berlangsung sekitar dua jam. Dalam forum itu satu per satu dalang menyampaikan unek-unek, ide/saran, dan banyak masukan.

“Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara disitu bernaung para dalang, saya menjadi pembina sejak tahun 2015, jadi sudah delapan tahun,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Sejak delapan tahun tersebut, Anies mengaku selalu menjaga silaturahmi dengan puluhan dalang tersebut. Apalagi di masa pandemi, di saat kegiatan pewayangan banyak yang tak bisa terselenggara, maka diselenggarakan secara virtual.

“Jadi pertemuan tadi seperti itu, silaturahmi, tukar pikiran, dan saya tadi sampaikam kita belanja masalah. Apa-apa saja yang perlu kita tingkatkan, sehingga budaya kita semakin lestari, berkembang dan semakin kuat lintas generasi,” terang Anies.

Anies menyebut, ada tiga canting (catatan penting) dalam pertemuan tersebut, terutama agar budaya bisa tetap lestari. Ketiganya adalah unsur pemerintah, pelaku seni dan masyarakat. “Demi terjaganya budaya dan mewariskan ke generasi berikutnya kita harus mulai dari sekarang,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang dalang yang hadir dalam pertemuan itu, Bowo, mengungkapkan persoalan besar yang dihadapi seni pedalangan beberapa waktu terakhir. Persoalan itu yakni semakin surutnya pamor kesenian tersebut. Kondisi itu butuh penyikapan pasti.

“Yang jelas untuk saat ini, khususnya dari seni pedalangan, semakin lama semakin surut. Jadi salah satunya yang peduli, di saat pandemi yang bisa nguri-nguri, juga nguripi para seniman, tidak hanya dalang. Tapi semua yang terlibat,” papar dia.

Bowo mencontohkan di seni pedalangan ada pengrawit, seniwati, operator sound system, dan unsur lainnya. Selama ini, menurut dia, yang peduli dengan nasib mereka adalah KPSBN. Meski hanya sedikit, tapi hal itu dirasakan membantu.

“Kami termotivasi dan mendapatkan support, semangat. Jadi sampai sekarang, kami sebagai seniman dalang, mengucapkan terimakasih kepada KPSBN yang dibina Pak Anies. Sebelum jadi Gubernur, Pak Anies sudah peduli,” tandasnya.

211