Home Ekonomi Boikot CPO Disebut Bukan Solusi Deforestasi, CSIS: Nanti Kita yang Rugi

Boikot CPO Disebut Bukan Solusi Deforestasi, CSIS: Nanti Kita yang Rugi

Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menilai Indonesia terlalu gegabah jika melakukan boikot ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/ CPO) ke Uni Eropa (UE).

Aksi boikot ini guna merespons kebijakan terbaru Uni Eropa terkait deforestasi dan degradasi hutan. Kesepakatan aturan yang disebut European Union Due Diligence Regulation (EUDDR) terjadi pada Desember 2022.

“Jangan pakai boikot. Itu justru merugikan kita,” kata Yose saat ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta, Senin (20/3).

Baca juga: Gulat Manurung; Siapa Yang Mengganggu Sawit, Sama Saja Mengganggu NKRI. Ini Alasannya

Ada tujuh komoditas yang terlarang masuk Eropa jika terkait dengan deforestasi dan degradasi hutan atau lahan. Komoditas EUDDR tersebut ialah keledai, minyak kelapa sawit (CPO), kayu, daging sapi, kakao, karet, kopi serta produk-produk turunannya, seperti kulit, cokelat, mebel.

Lebih lanjut, Yose mengatakan bahwa aksi ini justu akan membuat UE mencari alternatif produk pengganti, sebab larangan ekspor CPO ini tidak terlalu berdampak signifikan terhadap UE.

Yose menambahkan, Indonesia dapat kembali melayangkan gugatan ke World Trade Organization (WTO) jika tidak puas dengan kebijakan anti-deforestasi Uni Eropa yang telah ditetapkan tersebut.

Baca juga: Sawit di Tanah Papua; Luasnya Tak Sampai 1 Persen, Tapi Kontribusinya Keren

Namun menurutnya mendorong persoalan hambatan dagang karena isu lingkungan ini akan lebih penting jika diganti menjadi perdagangan multilateral. Sebab banyak negara yang mengeluarkan hambatan dagang yang justrubhelum diatur dalam kesepakatan perdagangan internasional di WTO.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada bulan Februari 2023 lalu menyebutkan bahwa untuk memboikot ekspor CPO bukan sebuah pilihan.

Alih-alih hentikan ekspor, Indonesia dan Malaysia justru akan melobi UE terkait komoditas minyak kelapa sawit. Untuk mencegah konsekuensi yang tak diinginkan ke sektor kelapa sawit dari peraturan komoditas bebas deforestasi yang diresmikan Uni Eropa.

103