Home Kesehatan Bahaya! Konsumsi Oralit untuk Cegah Haus Saat Puasa Bisa Kena Hipernatremia

Bahaya! Konsumsi Oralit untuk Cegah Haus Saat Puasa Bisa Kena Hipernatremia

Jakarta, Gatra.com - Mengonsumsi oralit diklaim dapat membantu mencegah dehidrasi selama menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Padahal, konsumsi oralit secara berlebihan oleh orang yang tidak sedang mengalami dehidrasi akut justru menimbulkan risiko hipernatremia.

"Jangan lupa, bahwa oralit itu mengandung natrium, mengandung gula. Kalau Anda mengonsumsi itu dalam situasi normal, maka ada risiko Anda mengalami yang disebut hipernatremia atau hiperglikemia," kata Edukator Kesehatan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Tan Shot Yen, dalam acara media briefing virtual, pada Jumat (31/3).

Hipernatremia dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana konsentrasi natrium dalam darah menjadi tinggi. Sedangkan hiperglikemia dapat diartikan sebagai kadar gula darah tinggi.

Baca juga: Edukator Kesehatan Sebut Puasa Bukan Kondisi Dehidrasi Akut, Tak Perlu Oralit

Menurut Tan, kedua kondisi itu menjadi risiko konsumsi oralit bagi orang yang tidak mengalami dehidrasi. Terlebih apabila orang tersebut memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes.

Tan mengatakan, penderita diabetes yang minum oralit padahal mereka makan dan minum dengan cukup serta tidak dehidrasi akut, memiliki risiko untuk mengalami penambahan bobot gula. Hal yang serupa juga terjadi pada orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, yang bobot garamnya berisiko bertambah akibat kerap mengonsumsi oralit saat tubuh dalam kondisi normal.

"Hipernatremia, kebanyakan garam. Ini jangankan Anda bisa tahan satu hari puasa ya. Hipernatremia itu akan membuat Anda justru lebih mudah haus. Nah, itu yang repot. Ditambah lagi, itu merupakan beban bagi ginjal Anda, karena natrium Anda jadi kegedean ya," jelasnya.

Tan mengatakan, hipernatremia memiliki sejumlah gejala, yang salah satunya adalah bertambahnya rasa haus. Menurut Edukator Kesehatan PB IDI itu, penambahan rasa haus terjadi akibat adanya pemekatan, di mana cairan tubuh seseorang mengalami kelebihan natrium.

"Nah, kita tahu bahwa natrium itu sifatnya adalah menarik cairan. Jadi Anda membutuhkan cairan lebih banyak untuk bisa merasakan 'you okay'. Nah, jadi kalau Anda mengalami hipernatremia, tentu Anda merasa seperti Anda bolak-balik, seperti, 'Kok kayaknya gue malah jadi lebih haus ya?'," jelas Tan.

Baca juga: Ini 4 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh

Selain menjadi lebih haus, Tan memaparkan bahwa hipernatremia juga dapat menyebabkan seseorang merasa mual. Tak hanya itu, pemekatan yang terjadi juga membuat ginjal seseorang menjadi bermasalah, karena organ itu terpaksa harus bekerja lebih berat akibat kadar natrium yang berlebih.

Di samping itu, Tan juga mengingatkan ada risiko yang mungkin juga timbul akibat penambahan kadar gula. Dengan kadar gula yang berlebih, seseorang cenderung menjadi mual setelah mengonsumsi manis.

"Nah, yang berikutnya, tentu saja, kadar gula darah Anda menjadi tidak terkontrol, terutama bagi kalian yang mempunyai kasus pra-diabetes, apalagi yang sudah jadi diabetes," ujar Tan.

"Jadi, barangkali kalau cuma diminum sekali dua kali, ya seperti Anda minum teh manis kalau buka puasa ya. Biasanya efeknya memang enggak terlalu kerasa, tetapi kalau ini menjadi suatu rutinitas, lalu terjadi akumulasi. Nah, ini yang seram kan akumulasi komponen-komponen dari oralit itu sendiri, tentu Anda bakal punya masalah kesehatan," imbuhnya, dalam acara tersebut.

88