Home Pendidikan Sinyal Telkomsel Menghilang Siswa SMA di Manggarai Timur Ikut Ujian di Hutan

Sinyal Telkomsel Menghilang Siswa SMA di Manggarai Timur Ikut Ujian di Hutan

Borong, Gatra.com - Sebanyak 95 siswa/i Kelas XII SMA Katolik Santu Arnoldus Mukun, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT terpaksa mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di dalam hutan. Ini karena jaringan internet diwilayah tersebut belakangan ini menghilang.

“Ujian yang dilaksanakan sejak 11April – 15 April 2023 terpaksa kami laksanakan di dalam hutan dan semak –semak. Kami ke kampung Wenggul, yang jaraknya dari sekolah hampir 1,5 km. Ini karena jaringan internet dilingkungan sekolah itu tidak stabil bahkan hilang total ,” kata Erlandianus Darmo, Kepala SMA Katolik Santu Arnoldus Mukun Minggu (16/4).

Di kampung Wenggul ini jelas Erlandianus, akses sinyalnya memang ada tetapi tidak terlalu bagus. Akibatnya siswa menyebar ke dalam sawah dan ada yang masuk dalam hutan. "Bahkan ada siswa yang memanggul, memikul temannya hanya untuk mendapatkan sinyal,” jelas Erlandianus.

Selain kendala sinyal, lanjut Erlandianus, saat sementara ujian hujan turun deras. Terpaksa para siswa berteduh di kampung Paleng, sekitar 500 meter dari kampung Wengul ini. “Begitu hujan redah anak –anak kembali ke lokasi hutan dan semak –semak tersebut untuk melanjutkan ujian,” ungkap Erlandianus.

Walau harus mengikuti ujian di hutan dan semak –semak, Erliandus mengatakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN ) tersebut berhasil diselesaikan dengan baik.

“Memang agak menjengkelkan, kami harus membawa anak –anak ujian di hutan, tetapi menjadi kebanggaan tersendiri juga. Karena kami berhasil menyelesaikan ujian tersebut sesuai jadwal yang ada,” katanya.

Ke depan Erluandus mengharapkan agar pemerintah memperhatikan kondisi gangguan sinyal dan listrik di wilayah Mukun, lokasi sekolah tersebut.

Sementara itu seorang siswa kelas XII, Kraeng Petrus mengaku sedikit kecewa karena memang tidak bisa mengikut ujian langsung di sekolah. Padahal sekolah lain bisa mengikuti ujian dari sekolah mereka karena listrik dan jaringan internet tidak ada gangguan.

"Situasi seperti ini sering kami alami. Padahal kami ingin seperti sekolah lain yang sudah memanfaatkan jaringan internet dalam melaksanakan ujian. Sebenarnya pihak berkompoten dalam hal ini telkomsel dan PLN tolong benahi ini," kata Kraeng Petrus. 

157