Home Sumbagsel Berbagi Sembako untuk Yatim Piatu dan Dhuafa di Muba

Berbagi Sembako untuk Yatim Piatu dan Dhuafa di Muba

Musi Banyuasin, Gatra.com - Menyambut bulan suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, PT Marga Bara Jaya (MBJ), perusahaan infrastruktur dan logistik berbagi sembako kepada anak yatim di Desa Pagar Desa, Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Perwakilah PT MBJ, Adi Wahyudi, mengatakan ada 28 anak yatim piatu dan dhuafa yang menerima paket sembako yang berisi kebutuhan sehari-hari, di antaranya beras, minyak goreng, gula dan juga telur senilai Rp150.000 per paket. Semua penerima bantuan tersebut berasal dari enam dusun yang berada di Desa Pagar Desa, Bayung Lencir, Muba. Kriteria pemilihannya ditentukan oleh aparat desa setempat.

Menurutnya, bahwa pemberian sembako menjelang lebaran kali ini sebagai upaya dari pihaknya untuk ikut turun membantu warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terutama dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

“Semoga niat kami ini membantu meringankan beban pengeluaran di tengah naiknya harga-harga kebutuhan jelang lebaran,” ujar dia, Selasa (18/4).

Ia juga mengatakan bahwa PT MBJ terus berupaya untuk menjalin simbiosis mutualisme dengan seluruh stakeholder terkait termasuk warga masyarakat yang berada di sekitar wilayah kerja perusahaan. “Dan pemberian sembako ini juga menjadi salah satu implementasi dari program #MajuBersamaMBJ,” kata dia.

Di tempat sama, Kepala Desa Pagar Desa, Firman Luhter Hia, menyambut baik kegiatan pemberian sembako pada para yatim piatu dan dhuafa. “Tentunya, kami sangat terbantu dengan program ini karena sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata dia.

Berbagai jenis kebutuhan sembako yang diberikan ini, lanjut Luhter, sudah dipilih sesuai dengan kebutuhan pokok warga di desanya. Dirincikannya dari 28 penerima, 14 yatim piatu dan 14 dhuafa. Sedangkan Desa Pagar Desa dihuni lebih dari 400 kepala keluarga yang sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai buruh potong karet.

Sementara itu, Nike Ardila, siswi kelas 3 SDN 01 Pagar Desa mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan yang ia terima. Nike hanya diasuh oleh ibunya, Anisa (40) yang memiliki empat anak. Nike mengatakan bahwa sehari-hari ibunya bekerja sebagai buruh potong karet.

Anisa mengatakan dalam sepekan pendapatannya sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per minggu. Pendapatannya itupun habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, sehingga ia pun berusaha mencari tambahan penghasilan dengan menjadi buruh cuci di rumah warga lainnya. “Saya berharap akan ada bantuan lagi seperti ini dari PT MBJ,” katanya.

74