Home Hukum Peneliti BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah di Facebook, Minta Maaf

Peneliti BRIN yang Ancam Warga Muhammadiyah di Facebook, Minta Maaf

Jakarta, Gatra.com - Media sosial Facebook tengah dihebohkan oleh komentar kontroversial terkait perbedaan penentuan hari raya Idulfitri 1444 Hijriah. Kehebohan tersebut muncul karena komentar Andi Pangerang (AP) Hasanuddin, salah satu peneliti pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

AP Hasanuddin dalam balasan komentar FB rekan penelitinya di BRIN bernama Ahmad Fauzan, sempat menuliskan kalimat ancaman akan membunuh warga Muhammadiyah.

Baca Juga: Kapok! Ferdinand Hutahean Jadi Tersangka Kasus Ujaran Kebencian

Ia menuliskan kalimat ancaman tersebut membalas komentar Ahmad Fauzan S dalam unggahan Facebook Thomas Djamaluddin yang juga peneliti BRIN.

AP Hasanuddin dalam komentarnya mengaku siap bila ada pihak yang melaporkannya dengan ancaman pasal pembunuhan. Peneliti BRIN itu dengan angkuhnya menyebut siap dipenjara.

"Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan!! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian!!" tulis Andi dikutip pada Senin (24/4).

Setelah komentarnya viral di jagat media sosial, Andi menyatakan permintaan maaf atas perbuatannya. Permohonan maaf itu disampaikan dalam surat pernyataan yang ditujukan kepada pimpinan dan seluruh warga Muhammadiyah.

Baca Juga: Tersangka Kasus Ujaran Kebencian dan Penistaan Agama BTM dan SNR Ditahan 

Andi mengaku, menyampaikan komentar kasar dan tak pantas tersebut pada Minggu (23/4) karena tersulut emosi saat melihat akun rekan BRIN-nya, yaitu Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak. Andi juga menyatakan tidak akan mengulangi perbuatan serupa di waktu mendatang.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan dan seluruh warga Muhammadiyah yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut,” katanya dalam surat pernyataan yang beredar.

201