Home Hukum Sadis! Pinjamkan Identitas untuk Utang Pinjol, Guru Madrasah Malah Dihabisi

Sadis! Pinjamkan Identitas untuk Utang Pinjol, Guru Madrasah Malah Dihabisi

Karanganyar, Gatra.com- Seorang guru madrasah di Kabupaten Boyolali, Jateng, Joko Siswoyo, 23 tahun, dibunuh dan tubuhnya dibuang ke Sungai Bengawan Solo. Polisi mendapati tubuh tak bernyawa itu hanyut di wilayah Kebakkramat, Karanganyar, Jateng.

Mayat tersebut ditemukan mengambang di sungai pada Kamis (4/5). Polisi mencurigai mayat tersebut korban penganiayaan karena ditemukan sejumlah luka tak wajar di bagian kepala. Setelah ditelusuri, identitasnya terkuak. Rentetan informasi disatukan hingga akhirnya polisi menemukan titik terang.

"Ada tiga pelaku. Dua diantaranya sudah tertangkap sedangkan satu lagi masih buron," kata Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy dalam gelar barang bukti di Mapolres, Senin malam (8/5).

Ia mengatakan, luka parah di bagian kepala membuat guru olahraga tersebut tumbang. Lalu para pelaku memasukkannya ke dalam karung. Sebelum ujungnya diikat, dimasuki paving. Tujuannya agar karung berisi mayat tenggelam ke dasar sungai.

Pelaku utama bernama Agung Nugroho, 20 tahun, warga Jagalan Jebres Solo. Gegara utang piutang pinjol melatarbelakangi Agung menghabisi korban.

"Agung itu pinjam duit ke Pinjol dengan memakai identitas korban Joko. Tagihannya sampai Rp13 juta. Otomatis dari pinjol nagih pembayaran ke Joko. Tak mau diuber-uber pinjol, lalu korban minta Agung melunasinya. Agung kemudian berjanji melunasinya dengan mengajak korban tempat Gilang," kata Kapolres.

Korban bersama Agung pun pergi ke tempat yang dituju dengan berboncengan pada Selasa malam (2/5). Sebelumnya, Agung sudah memerintahkan Gilang Adi Pratama, 26 tahun, warga Jati Jaten untuk menyiapkan tongkat dan karung di lokasi sepi Desa Suruhkalang Jateng.

Sesampainya di lokasi sepi itu, Agung dan korban cekcok. Lalu Agung melumpuhkan korban dengan cara mencekiknya.Tak sampai di situ, Agung Nugroho menjegal kaki korban hingga terjatuh. Kemudian menyuruh Gilang untuk mengambil tongkat dan memukul kepala korban sebanyak tiga kali.

Korban dimasukkan dalam karung dan diisi tiga buah paving dan diikat menggunakan kawat. Para pelaku lantas membuang korban di aliran Sungai Bengawan Solo tepatnya di wilayah Mojolaban.

"Korban dibawa pelaku ke wilayah Mojolaban dan dibuang di aliran Sungai Bengawan Solo," kata dia.

129