Home Sumbagsel Pemkab Muba Minta Tambah Exit Tol Baleno, Kini Tahap Pembebasan Lahan

Pemkab Muba Minta Tambah Exit Tol Baleno, Kini Tahap Pembebasan Lahan

Musi Banyuasin, Gatra.com - Pembangunan Jalan Tol Baleno (Bayung Lencir- Tempino) seksi 1 yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional Jalan Trans Sumatera, diperkirakan rampung pada pertengahan tahun 2024.

PJ Bupati Muba, Apriyadi mengatakan jalan tol tersebut diharapkan dapat memberikan multy player efeck bagi masyarakat Musi Banyuasin (Muba), utamanya dalam sektor peningkatan ekonomi. Dia meminta agar exit tol ditambah.

Apriyadi menyebut, Pemkab Muba telah mengajukan permohonan agar jalan tol yang melalui Kabupaten Muba diberi nama Ruas Jalan Tol Muba Jaya. Kemudian ada penambahan exit jalan tol, yang sebelumnya ada dua yakni di Kecamatan Bayung Lencir, dan Simpang C2 Kecamatan Sungai Lilin.

Baca Juga: Lalulintas Lebaran Meningkat, 2,8 juta Kendaraan Akan Melintas di Tol Trans Sumatera

"Kita usulkan untuk exit tol di Simpang C2 Sungai Lilin digeser ke Sinar Tungkal Kecamatan Tungkal Jaya dan ditambah exit tol di Supat Barat Kecamatan Babat Supat supaya bisa lebih dekat diakses dari ibu kota kabupaten, kota Sekayu," ujarnya, Selasa (27/6).

Menurutnya proyek strategis nasional ini adalah tanggungjawab bersama, bukan hanya pemerintah namun juga seluruh lapisan masyarakat.

"Kita berharap pembangunan jalan tol trans Sumatera melalui Kabupaten Muba sepanjang 131 KM yang melintas 6 kecamatan dan 27 desa sesuai dengan target yang direncanakan dan selesai dengan baik," ungkapnya.

Baca Juga: JTTS Perekat Provinsi di Pulau Sumatera

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Provinsi Sumsel, Wandi Saputra mengatakan Jalan Tol Baleno seksi 1 merupakan proyek strategis nasional untuk meningkatkan konektivitas wilayah terutama Sumsel - Jambi.

Panjang Trase Bayung Lencir - Tempino 7,625 KM, dikerjakan PT Adikarya, Waskita, dan PT Jaya Kontruksi, dengan nilai kontrak Rp1,6 triliun bersumber langsung dari APBN, dan ditargetkan selesai pada Juni 2024.

"Saat ini masih dalam upaya pembebasan lahan, kita berharap bisa selesai 100 persen di akhir Oktober 2023, dan pekerjaan ini ditargetkan paling lambat 30 Juni 2024," tutup Wandi.

902