Home Regional Promosi Kebaikan Sawit dan Menjaga Keberlanjutan Perkebunan Sawit

Promosi Kebaikan Sawit dan Menjaga Keberlanjutan Perkebunan Sawit

Samarinda, Gatra.com- Kepala Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Helmi Muhansyah mengatakan, ada beberapa program BPDPKS yang bisa diakses oleh tenaga pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia.

Diantaranya program Pengembangan SDM, yakni dalam bentuk beasiswa Pendidikan serta program Penelitian dan Pengembangan yang berbasis proposal dan kompetisi yang bisa diikuti oleh peneliti dan akademisi.

“Kolaborasi dan gotong royong seluruh pemangku kepentingan adalah kunci supaya sawit ini terus berkelanjutan. Kunci kita melawan black campaign dan kunci kita untuk selalu mempromosikan kebaikan-kebaikan sawit,” kata Helmi dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (31/7).

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Kalimantan Timur, Surasa menyampaikan bahwa saat ini Dinas Pendidikan Kalimantan Timur sudah membawahi tingkat pendidikan vokasi atau SMK yang memiliki pengembangan khusus sawit. Menurutnya, beberapa SMK di Kaltim sudah mampu mengolah limbah sawit menjadi berbagai produk turunan seperti pupuk organik dan pakan ternak.

Bahkan, Dinas Pendidikan Kalimantan Timur juga sudah merancang sebuah industri atau pabrik sawit yang akan didirikan di SMK Negeri 2 Tanah Grogot yang terletak di Kabupaten Paser.

“Kegiatan ini penting dan kami mengapresiasi serta berterima kasih kepada Kementerian Keuangan dan BPDPKS. Kami juga membuka ruang untuk kita, terutama SMK untuk bisa menjalin kerjasama dalam hal pengembangan sektor sawit Indonesia dan Kaltim khususnya,” kata Surasa.

Wakil Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Timur, Sutomo Aris Wijayanto berharap meski tidak ada kurikulum tentang sawit, namun agar tetap disisipkan mengenai hal itu juga. "Sekalipun tidak ada kurikulum tentang sawit, tapi diselipkan di mata pelajaran dan diinformasikan kepada anak didik kita tentang sawit ini sehingga nanti dapat bermanfaat,” jelasnya.

Staff Sekretariat APROBI, Rahayu Dwi Mampuni memaparkan bahwa potensi bahan bakar nabati di Indonesia terdiri dari B30 biodiesel, bioethanol, biomassa, biogas, dan bioavtur. Ia menjelaskan, pada tahun 2022, lebih dari 9,5 juta kiloliter (~59 juta barel) biodiesel digunakan di dalam negeri atau setara dengan 98 hari (3 bulan) produksi bahan bakar fosil Indonesia.

Sementara itu, Wasekjen Litbang DPP APKASINDO, Akhmad Indradi menyebut kalau kelapa sawit merupakan sektor industri yang besar dan berkelanjutan, sehingga potensi pengembangan dan pemanfaatannya juga sangat luas.

Bahkan ada beberapa produk turunan sawit yang berpotensi dikembangkan pada skala UKMK. Yakni pupuk abu janjang sawit (mengandung K2O sebanyak 18 – 30 persen), pupuk organik / kompos (tinggi kandungan K) padat dan cair, dan hijauan pakan ternak (cincangan pelepah sawit). Juga lidi sawit (untuk sapu lidi, piring, tas, bakul buah, kotak tisu, dan lain-lain).

Serta janjang kosong sawit sebagai media budidaya jamu merang, minyak makan merah, pakan ternak, ampas kernel sebagai media hidup larva magot. Juga cangkang sawit sebagai bahan bakar alternatif di pabrik bata dan pabrik tahu.

46