Yahukimo, Gatra.com- Serbuan kombatan kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada pendulang emas di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Perbatasan Boven Digoel dan Pegunungan Bintang mengungkap kabar lain yang penting yaitu telah tewasnya Bocor Sobolim. Bocor adalah gembong TPNPB yang terkenal kejam dengan jejak darahnya.

Pada  tahun 2022, Bocor dan anak buahnya tiga kali membantai para pendulang emas di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, terakhir pada 5 November 2022.

Pada Februari 2022 kombatan pimpinan Bocor membantai di Kali Merah 89, Kampung Kawe. Bocor membunuh 1 orang warga dan 2 pekerja tambang.

Pada 20 Juli 2022, Bocor membantai penjaga kios di Kampung Kawe, Distrik Awimbon dan menyebabkan penjaga bernama Suriadi tewas mengenaskan. Dia dikuburkan tanpa kepala karena Bocor memenggal dan membawanya. Bocor juga mengunggah pembantaian tersebut ke media sosial. Mereka menyebut bahwa korban Suriadi adalah intel  yang dibantah tegas polisi.

Pada 5 November 2022, KKB pimpinan Bocor Sobolim kembali beraksi di Kampung Kawe, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang. Dalam penyerangan itu seorang pekerja tambang tewas. Korban bernama Romlo Aldus Tuenoa. 

Lantas bagaimana Bocor tewas? Menurut juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, Bocor tewas karena sakit akibat salah bunuh orang.

"Dia meninggal bulan Juni  2023, terakhir datang jumpai saya Mei 2023. Dia meninggal karena sakit, akibat kesalahan dalam bunuh orang," katanya.

Mungkinkah Bocor tewas dijemput Suriadi yang menuntut kepalanya dikembalikan? Hii......