Home Regional Rp 15 Ribu per Hari untuk Air Bersih, PWI Pati Distribusikan Bantuan

Rp 15 Ribu per Hari untuk Air Bersih, PWI Pati Distribusikan Bantuan

Pati, Gatra.com - Bencana kekeringan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terus berlarut. Bahkan di Desa Tanjungsekar, Kecamatan Pucakwangi, telah berlangsung selama enam bulan lamanya. Imbasnya warga harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

 

Jarwi warga Tanjungsekar, mengatakan minimal setiap hari harus mengeluarkan biaya Rp15.000 untuk dapat mengakses air demi kebutuhan sehari-hari. Tentu kondisi ini sangat memberatkan bagi dirinya yang bekerja sebagai seorang petani.

 

"Air biasanya beli per-galon itu Rp5.000, sehari habis tiga galon Rp15.000. Itu untuk mandi, minum, cuci piring, cuci baju, dan masak. Sangat memberatkan kami. Kalau bisa ada bantuan air bersih terus," ujarnya, Sabtu (23/9).

 

Jarwi menuturkan, bencana pada kemarau tahun ini yang diselingi fenomena El Nino merupakan yang terparah. Selama enam bulan warga harus beraktivitas dengan minimnya air, lantaran semua sumber air telah mengering.

 

"Kondisi saat ini sumur tidak bisa dikonsumsi kira-kira 11-12 meter. Sejak enam bulan kekeringan. Ini warga hanya mengandalkan bantuan. Biasanya enggak pernah selama ini. Kemarau tahun ini yang terparah," ungkapnya.

 

Aziz warga Desa Plosorejo, Kecamatan Pucakwangi, juga mengeluhkan hal yang sama. Masyarakat terpaksa memenuhi kebutuhan air dengan membeli. Jika toh ada bantuan, itupun hanya cukup untuk sehari saja.

 

"Kekurangan air lumayan cukup lama. Kesulitan mendapatkan air. Kalau bisa ada bantuan air bersih setia harinya, jadi kami bisa terbantu," jelasnya.

 

Keresahan warga dijawab Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati, sebanyak dua tanki air bersih diterjunkan untuk mendistribusikan bantuan. Memang selama ini jurnalis di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani dikenal sering mengulurkan bantuan jika ada warga yang membutuhkan, melalui program PWI Pati Peduli.

 

Ketua PWI Pati, Moch Noor Effendi mengatakan, bantuan sosial seperti ini bakal terus digeber. Dengan begitu, dapat mempengaruhi individu atau kelompok untuk turut menaruh perhatian lebih (empati) atas suatu persoalan yang terjadi di daerah.

 

"Kalau musim hujan kita bantuan korban banjir. Kalau kemarau, ya bantuan korban kekeringan. Kita memberikan bantuan air bersih di Pucakwangi. Kami juga aktif memberikan bantuan saat pandemi Covid-19 melanda," ujarnya usai mendistribusikan bantuan di daerah terdampak kekeringan.

 

Ditambahkan, bantuan air bersih kepada warga terdampak bencana kekeringan tidak hanya berhenti sampai di sini. Namun secara terus-menerus bakal digelar.

 

''Ini sesi pertama. Nanti ada sesi kedua lagi yang akan kita putar ke daerah lain. Khusus hari ini kami kerjasama dengan agen LPG di Kabupaten Pati. Harapan kami ini menjadi solidaritas bersama di masyarakat. Bahwa di Pati ini ada orang-orang yang membutuhkan bantuan air bersih," pungkasnya.

 

65