Home Ekonomi Di Usia 18 Tahun, Proxsis Wujudkan Komitmen Lewat Tiga Tema Ini

Di Usia 18 Tahun, Proxsis Wujudkan Komitmen Lewat Tiga Tema Ini

Jakarta, Gatra.com - Menginjak usianya hingga 18 tahun, Proxsis dan CO komitmen menjaga ekosistem bumi. Perusahaan yang bergerak di bidang pelatihan dan konsultasi ini mengangkat tiga tema Planet, Manusia dan Kemakmuran.

"Proxsis berkomitmen untuk tetap menjaga ekosistem bumi demi keberlangsungan hidup untuk tumbuh,"  kata FounderProxsis & Co, Rudi Maulana saat ditemui Gatra.com, Jumat (6/10) malam.

Rudi menjelaskan bahwa sampai dengan saat ini, Proxsis telah membantu 4.000 klien dan akan terus berperan aktif serta berkontribusi menuju indonesia emas 2045.

Proxsis juga mengumumkan rencana penyelenggaraan Expo dan Conference bertema “From Resiliency to Business Sustainability” yang akan di gelar pada Februari 2024 mendatang. Hal ini sebagai bentuk komitmen proxsis terhadap “Planet”.

Baca juga: Boleh Tidaknya Penukaran Aset Wakaf yang Terdampak Proyek Strategis Nasional

Selain itu, bentuk sumbangsih Proxsis untuk “People”, Proxsis fokus terhadap perkembangan talent dengan "invest in people" dengan harapan dapat meningkatkan knowledge dan skill sehingga dapat optimal dalam berkarya yang diimpletasikan melalui people inspiration pada HUT Proxsis 18 Tahun.

Sebagai bagian dari salah satu tema "Prosperity", sub holding Investasi 
dan penguatanekosistem bisnis Proxsis, yakni PT Synnovac Kapital Indonesia melakukan MOU dengan Gerakan Wakaf Indonesia (GWI) dengan komitmen memperkuat sinergi dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Yakni pengembangan dan pemberdayaan wakaf di Indonesia untuk kemaslahatan umat dan kemajuan usaha sesuai dengan syariat lewat pengembangan startup.

Rudi menjelaskan, berbeda dengan inkubator, pengembangan startup yang dilakukan dengan GWI ini tidak hanya penyertaan modal saja, namun juga ada mentoring dan coaching. “Ada sistem pendukung pendampingan yang butuh apa enggak hanya duit, sales, IT, teknologi dan operasional,” jelasnya.

Ia berharap kerja sama dengan GWI tersebut bisa berlangsung lama. Harapannya dalam tiga bulan sudah dapat terealisasi implementasi pendampingan dan penyertaan modal yang melibatkan GWI ini.

“Misal ketika satu startup butuh modal Rp200 juta, kita 150 juta dan wakaf 50 juta. Keuntungan proposional tapi dana wakaf diputar lagi dan lagi,” jelas Rudi. Targetnya adalah menjaring wirausaha muda yang ada melalui jaringan yang ada di Proxsis.

Board of Director PT Synnovac Kapital Indonesia, Zulfikar Mustafa menambahkan bahwa saat ini telah ada lima startup binaannya yang memang sedang mengembangkan bisnisnya. “Investasi sesuai kebutuhan, mereka ada di bidang supply horeca (hotel, restoran, dan cafe), digital marketing, dan digital customer,” jelasnya.

Ketua Bidang dan Pengembangan Jaringan GWI, M. Kurniawan menyebut kerja sama ini juga telah melahirkan beberapa kesepakatan di antaranya literasi, edukasi, dan crowdfunding. Literasi ini fokus untuk mensyiarkan wakaf terutama pada generasi muda.

Baca juga:  Wapres Dorong Forjukafi Perkuat Literasi Wakaf Secara Berkelanjutan

Serta edukasi fokus melahirkan Nazir yang berkompeten demi mencapai tujuan utama wakaf yang lebih produktif, kemudian Crowdfunding fokus pada penggalangan dana dan juga manajemen dana yang akan dikembangkan dalam UKM terpilih.

“Wakaf bersifat abadi. Dengan wakaf produktif kepada penerima wakaf. Beda zakat dan infaq yang pahala langsung habis,” jelas Kurniawan.

184

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR