Home Ekonomi Menko Airlangga sebut Ekonomi Digital ASEAN Bakal Tembus US$2 Triliun pada 2030

Menko Airlangga sebut Ekonomi Digital ASEAN Bakal Tembus US$2 Triliun pada 2030

Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan negara kawasan ASEAN telah meluncurkan ASEAN DEFA yang berfungsi sebagai upaya kolektif, untuk sepenuhnya mewujudkan potensi ekonomi digital ASEAN sebagai pendorong pertumbuhan besar-besaran pada dekade ini.

Airlangga mengungkapkan, ekonomi digital ASEAN dari US$1 triliun akan menjadi US$2 triliun pada tahun 2030, atau mencakup sekitar 14% hingga 28% wilayah ASEAN Produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2030 mendatang.

“Potensi ekonomi digital ASEAN sebagai pendorong pertumbuhan besar-besaran pada dekade ini dari 1 triliun US$ hingga 2 triliun US$ pada tahun 2030,” kata Airlangga dalam Airlangga dalam sambutanya di acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10).

Airlangga juga menjelaskan, DEFA merupakan kerangka kerja yang mengidentifikasi pembangunan infrastruktur dan konektivitas digital sebagai prasyarat untuk membuka sebagian besar dampak ekonomi digital terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Termasuk kata Airlangga memastikan tingkat penetrasi internet yang tinggi, dan/atau akses internet kepada masyarakat yang didukung oleh kecukupan sumber daya manusia serta perangkat dan jaringan seluler yang memadai.

Baca Juga: Didorong Permintaan Domestik, Menko Airlangga Proyeksi Ekonomi Asean pada 2024 Naik jadi 4,5 Persen

Airlangga mengatakan, mengacu pada Indeks Kesiapan Jaringan dari Oxford Insights, ASEAN mendapatkan skor indeks 70, atau berada di atas rata-rata global (skor indeks 62) dengan jangkauan seluler yang tinggi dan jangkauan broadband yang terus berkembang.

Airlangga menilai, perjalanan kawasan ASEAN menuju epicentrum pertumbuhan, integrasi yang lebih dalam, dan kerja sama merupakan proses yang berkelanjutan dan upaya untuk mencapai konektivitas tetap menjadi inti.

“Ketika ASEAN beradaptasi terhadap perubahan dinamika global dan tantangan-tantangan yang muncul, dedikasinya terhadap konektivitas akan tetap menjadi pendorong utama kemajuan dan kesejahteraan bagi kawasan dan masyarakatnya,” katanya.

58