Home Ekonomi Didorong Permintaan Domestik, Menko Airlangga Proyeksi Ekonomi Asean pada 2024 Naik jadi 4,5 Persen

Didorong Permintaan Domestik, Menko Airlangga Proyeksi Ekonomi Asean pada 2024 Naik jadi 4,5 Persen

Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kawasan ASEAN telah mencapai sejumlah pencapaian positif dan ekonomi negara-negara anggotanya tetap relatif tangguh meskipun menghadapi tantangan kondisi eksternal.

Airlangga menjelaskan, didukung oleh kuatnya permintaan domestik, khususnya konsumsi dan investasi, pertumbuhan ekonomi ASEAN yang mencapai 5,6% pada tahun 2022, diperkirakan menurun menjadi sebesar 4,2% pada 2023.

"Diperkirakan sebesar 4,2% pada tahun 2023, meningkat menjadi 4,5% pada tahun 2024 (IMF Oktober 2023)," jelas Airlangga dalam sambutanya di acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10).

Airlangga juga mengatakan, berkat efek positif dari meningkatnya permintaan di negara-negara mitra utama ASEAN diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kawasan ini melalui berbagai jalur, termasuk perdagangan, pariwisata, dan aliran masuk modal.

Kemudian Indonesia kata Airlangga, sebagai bagian dari kawasan ASEAN menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif disertai dengan tingkat inflasi yang relatif rendah dan terkendali.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2023 tumbuh 5,17% secara year on year (yoy) atau 5,11% pada semester I. Inflasi terkendali sesuai target 3% ± 1% dan pada September lalu mencapai 2,28%.

"Indonesia telah berhasil menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023, dimana pada KTT bulan lalu, negara-negara anggota telah menegaskan komitmennya untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global di masa depan, yang berpotensi mencapai sekitar US$20 triliun pada tahun 2023," jelasnya.

Untuk mencapai hal tersebut, ASEAN telah berkomitmen untuk memperkuat ketahanan ASEAN terhadap guncangan di masa depan dengan memfokuskan upaya pada iklim kesehatan dan bencana, sistem pangan, sistem energi, stabilitas makroekonomi dan keuangan, rantai pasokan, dan ketahanan kelembagaan.

Kemudian, memanfaatkan pendorong pertumbuhan baru melalui transformasi digital dan ekosistem hijau. Serta merangkul agenda ASEAN yang berwawasan ke depan dan terbukti di masa depan melalui upaya inklusif dan kolaboratif.

"Kita mungkin bisa mencapainya, hal ini melalui implementasi ASEAN Outlook on Indo Pacific, meningkatkan produktivitas, memajukan kemajuan menuju SDGs, dan memperkuat institusi ASEAN," jelasnya.

96