Home Milenial Debat modern Kreatif Generasi Siapkan Pemimpin Indonesia Emas 2045

Debat modern Kreatif Generasi Siapkan Pemimpin Indonesia Emas 2045

Jakarta, Gatra.com- Generasi muda adalah aset yang tak ternilai. Kelak saat memasuki Indonesia emas pada tahun 2045,generasi muda menjadi tonggak bagi kemajuan  dan pembangunan bangsa.

“Seperti yang disampaikan oleh Pendiri Bangsa  Presiden RI 1, Bapak Soekarno : Kita tidak selalu bisa membangun MASA DEPAN untuk generasi muda, tetapi kita bisa MEMBANGUN GENERASI MUDA untuk menghadapi masa depan," kata Ketua Yayasan Pandu Pemimpin Cinta Bangsa dan Yayasan Bentang Merah Putih, Yohana Elizabeth Hardjadinata dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/10).

Karenanya, generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa. Untuk itu, penting mempersiapkan generasi muda yang memiliki wawasan kebangsaan, bersikap nasionalis dan berintegritas.

Demi mewujudkan itu dilaksanakanlah kegiatan lomba Debat Kreativitas Generasi (DEMOKRASI). Kali ini adalah penyelenggaraan DEMOKRASI 2. Baca  juga : Di JIPFest 2023 Sepuluh Fotografer Muda Bicara Demokrasi

Pertama kali DEMOKRASI diselenggarakan pada tahun 2022 lalu. Kegiatan lomba debat untuk sekolah menengah lanjutan (SMA) dan setara  ini berskala nasional.

Untuk memperebutkan piala bergilir dan piala tetap Kementerian Dalam Negeri yang menjadi salah satu hadiah utama pada lomba ini. Penyelenggaraan DEMOKRASI 2 ini sejalan dengan tema Hari Sumpah Pemuda pada tahun 2023, yakni Bersama Majukan Indonesia. 

Harapanya, setelah melalui serangkaian acara maka dalam diri peserta tumbuh keyakinan dan semangat untuk menjadi generasi yang tangguh dan berhasil membangun dan memajukan Indonesia.

"Maka melalui kegiatan ini, saya berharap terbentuk agen-agen perubahan yang mampu memperkuat pilar-pilar ketahanan nasional dalam rangka menyambut Indonesia Emas tahun 2024,” tegas Yohana.

Lomba Debat Kreativitas Generasi (DEMOKRASI) 2 kali ini membawa tema seputar PEMILU dari berbagai aspek. Dalam babak final tema debat yang diangkat adalah “Jika kamu menjadi Presiden dibahas dari segi Politik, Infrastruktur, Kesehatan, Pendidikan dan Budaya.

Baca juga: Peneliti Feri Amsari Sebut Putusan MK Cari-cari Alasan agar Seseorang Bisa Maju Pilpres 2024

Sementara pada tahap Grand Final mereka membahas tentang,  lPolitisasi Identitas SARA dalam Sistem DEMOKRASI. Pada tahun kedua penyelenggaraan DEMOKRASI ini, menurut Ketua Panitia Lomba, Yosi Mokalu selaku founder Komunitas NaKal (Nasionalisme Radikal) ada banyak kemajuan disbanding tahun pertama, pada tahun 2022 lalu.

Hal ini bisa terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar yang meningkat dan dengan daerah asal pendaftar semakin meluas.

Bahkan ada banyak peserta yang mendaftar dari Papua. Pada tahun 2023 ini ada 572 kelompok yang mendaftar dan terbanyak berasal dari pulau Sumatera.

Yosi juga menegaskan bahwa dengan penyelenggaraan kegiatan debat DEMOKRASI ini, harapannya adalah dapat mengajarkan dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kreatifitas dan komunikasi bagi calon-calon pemimpin. Sekaligus menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme kepada seluruh peserta.

Pelaksanaan kegiatan lomba debat DEMOKRASI ini telah dimulai semenjak bulan Maret 2023 lalu. Tahap awal adalah pendaftaran pada Maret 2023 lalu, dan seleksi awal dilakukan  pada tingkat Kabupaten/Kota, kemudian berlanjut hingga tingkat nasional yang di laksanakan secara live di TVRI Jakarta pada tanggal 19 dan 20 Oktober 2023.

Pada tahap final, para finalis yang terdiri dari 6 perwakilan provinsi terlebih dahulu dikarantina selama 10 hari  di Jakarta untuk mendapatkan berbagai pelatihan dan kunjungan resmi. Setelah melalui serangkaian kegiatan dan penjurian di babak final, pemenang pertama berhasil diraih Kelompok Barudak Medan (Sumatera) : Amel Yosephin Hutauruk  - Cut Adisty Namira Moely - Aulia Mara Putri.

​​​​​​Baca juga: Jawaban Hasto soal Status KTA Gibran: Sudah Pamit, Merah dan Kuning Sama Gak?

Pemenang pertama berhasil membawa pulang Piala Bergilir Kementrian Dalam Negeri yang diberikan langsung oleh Hamda, SH, M.Si (Kepala Sub Direktorat Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).

Disusul peringkat kedua oleh Kelompok Lunatik (Banten) : Aghnia Aura Fasya  - Dery Andreas Tampubolon  - Queena Adila Nurhasana dan peringkat ketiga oleh Kelompok Suksma (Bali) : Jessica Olivia Wulandari Riyanto - Ni Komang Yunita Purnama Sari - Ni Komang Ayu Suarniti.

Melaui kegiatan DEMOKRASI 2, peserta merasakan banyak manfaat yang dapat diperoleh. Diantaranya mampu memberikan pengalaman nasionalisme, serta semangat berpartisipasi dalam membangun bangsa. Selain itu juga mampu mengingatkan kembali nilai-nilai demokrasi yang sehat sebagai persiapan menjelang Pemilu 2024 mendatang. 

139