Home Internasional Israel Perluas Operasi Darat, UEA Serukan Pertemuan Darurat DK PBB

Israel Perluas Operasi Darat, UEA Serukan Pertemuan Darurat DK PBB

Abu Dhabi, Gatra.com - Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Senin, atas permintaan Uni Emirat Arab (UEA), sebagai perwakilan Arab di Dewan tersebut, untuk mencari resolusi yang mengikat. Menuntut agar Israel menerima jeda kemanusiaan dalam pertempuran di Gaza.

UEA mengajukan permintaan tersebut pada hari Sabtu, sehubungan dengan “perluasan operasi darat” Israel di Jalur Gaza.

Shahad Matar, juru bicara UEA untuk PBB, memposting tentang permintaan tersebut pada X.

“UEA telah meminta pertemuan darurat DK PBB untuk diadakan sesegera mungkin mengingat pengumuman Israel bahwa mereka 'memperluas operasi darat' di Gaza,” tulisnya.

UEA adalah anggota tidak tetap Dewan Keamanan untuk periode 2022-2023.

Satu jam setelah Israel melancarkan operasi darat intensif di Gaza pada hari Jumat, majelis umum PBB memberikan suara 122 berbanding 14 dengan 55 negara abstain, untuk jeda kemanusiaan di Gaza.

Meskipun resolusi-resolusi DK PBB mengikat secara hukum, resolusi-resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat – resolusi-resolusi tersebut hanya mencerminkan sikap berbagai negara.

Perlindungan Warga Sipil

Dalam pernyataannya yang meminta diadakannya pertemuan dewan keamanan darurat, Kementerian Luar Negeri UEA menggarisbawahi “pentingnya perlindungan warga sipil, sesuai dengan hukum humaniter internasional, perjanjian internasional untuk perlindungan warga sipil dan hak asasi manusia, dan perlunya memastikan bahwa mereka tidak menjadi sasaran selama konflik.”

Kementerian Luar Negeri UEA juga mengutuk operasi darat Israel pada Sabtu pagi di Gaza dan menyuarakan, keprihatinan mendalam atas eskalasi militer Israel.

Pasukan Israel melancarkan operasi darat melawan Hamas di Gaza pada hari Minggu dalam apa yang disebut oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai fase kedua, dari perang tiga minggu yang bertujuan untuk menghancurkan kelompok militan Palestina.

Penduduk Gaza yang terkepung hampir mengalami pemadaman komunikasi dan internet ketika pesawat-pesawat tempur Israel menjatuhkan bom, dan pasukan serta kendaraan lapis baja mereka masuk ke daerah kantong yang dikuasai Hamas, dan para pemimpin militer Israel memberi isyarat bahwa mereka bersiap untuk melakukan serangan darat yang diperluas.

Israel mengatakan 1.400 orang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, sementara Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 8.000 orang, sebagian besar adalah anak-anak, tewas di Jalur Gaza.

63