Jakarta, Gatra.com - Jajaran pemimpin muda berkumpul untuk mengikuti ASEAN Youth Fellowship (AYF) kelima. Sebanyak 40 pemimpin muda dari 10 negara ASEAN itu dihadirkan guna mengembangkan dan menghubungkan para pemimpin muda yang sedang berkembang dengan fokus pada kolaborasi sektor publik, swasta, dan masyarakat.

Presiden Direktur National Youth Council (NYC) Singapura, David Chua, mengatakan, tema yang diangkat dalam pertemuan ini selaras dengan tema Asean Chairmanship 2023 di Indonesia, yaitu Asean Matters: Epicentrum of Growth.

“Program kepemimpinan pemuda ini telah berperan penting dalam mempromosikan kolaborasi lintas negara dan peluang pertumbuhan di antara para pemimpin pemuda,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11).

Para fellow pun akan terbuka untuk berinteraksi dengan para pemuka pemikiran dalam berbagai topik. Misalnya saja, peluang dan tantangan di ASEAN, membangun generasi muda yang tangguh sebagai pemimpin masa depan, dan kerja sama regional dalam mendorong pertumbuhan regional.

"Dengan meningkatnya ketidakpastian dan ketegangan global, sangatlah penting bagi para pemuda untuk memahami pentingnya dan berupaya menjaga perdamaian dan stabilitas, sehingga kita dapat tumbuh dan berkembang sebagai sebuah kawasan," papar dia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Singapore International Foundation (SIF), Jean Tan, menuturkan, jaringan alumni global AYF kini berjumlah 157 orang yang mewakili 10 negara anggota Asean. Minat terhadap AYF juga tumbuh secara signifikan.

Tahun ini juga menandai peningkatan lebih dari sepuluh kali lipat dalam pendaftaran, dari lebih dari 90 pendaftaran pada tahun 2018 ketika program ini dimulai menjadi lebih dari 1.000 pendaftaran.

“Kawasan Asean memiliki banyak peluang pertumbuhan meskipun ada tantangan yang mendesak. Untuk itu, penting membentuk kembali cara kita memandang kehidupan dan pekerjaan kita,” ucapnya.