Home Internasional Presiden Jokowi Mendesak Biden Hentikan Kekejaman Israel di Gaza dalam Pertemuan di Gedung Putih

Presiden Jokowi Mendesak Biden Hentikan Kekejaman Israel di Gaza dalam Pertemuan di Gedung Putih

Washington, D.C, Gatra.com - Presiden Indonesia Joko Widodo menekan Presiden AS Joe Biden untuk berbuat lebih banyak mengakhiri “kekejaman” di Gaza dan membantu mewujudkan gencatan senjata.

Penekanan Jokowi dalam kunjungannya ke Gedung Putih, dikutip AFP pada hari Senin (13/11). 

Perang Israel-Hamas membayangi pembicaraan tersebut, yang dimaksudkan untuk menunjukkan peningkatan hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat menjelang pertemuan Biden dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping minggu ini.

“Indonesia meminta AS untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekejaman di Gaza,” kata Jokowi, --pemimpin negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, ketika kedua presiden.

“Gencatan senjata adalah suatu keharusan demi kemanusiaan,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan bahwa dia akan menyampaikan “pesan yang sangat kuat” kepada Biden dari pertemuan puncak gabungan para pemimpin Arab dan Muslim di Riyadh, pada akhir pekan yang mengutuk Israel dan menyerukan gencatan senjata.

“Saya menyampaikan pesan khusus dari Presiden Mahmoud Abbas dari Palestina, yang meminta saya untuk menyampaikannya kepada Presiden Biden,” kata Jokowi menekankan mengenai perang tersebut.

Namun Biden sepertinya tetap fokus pada rencana untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia ke tingkat tertinggi, yang disebut kemitraan strategis komprehensif.

Washington telah berusaha membangun aliansi di kawasan Asia-Pasifik ketika kehadiran Tiongkok semakin tegas.

“Ini akan menandai era baru hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia secara menyeluruh, yang akan mempengaruhi segalanya,” kata Biden sambil membacakan sebuah kartu.

“Para pemimpin juga akan membahas kerja sama mengenai mineral penting untuk baterai kendaraan listrik dan teknologi energi ramah lingkungan lainnya, yang cadangannya besar bagi Indonesia,” kata Biden.

Usai pembicaraan di Ruang Oval, kedua pemimpin dijadwalkan minum teh di Ruang Kabinet Gedung Putih ditemani para pembantunya.

Situasi Kritis

Pertemuan itu terjadi dua hari sebelum Biden dijadwalkan bertemu Xi di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco.

Washington dan Beijing berharap dapat menstabilkan hubungan di tengah persaingan yang semakin ketat, untuk menjalin aliansi dengan negara-negara seperti Indonesia.

Indonesia dan negara-negara lain akan mengawasi pembicaraan antara negara adidaya yang bersaing karena “mereka menginginkan situasi yang tidak menimbulkan risiko konflik global,” kata seorang pejabat AS pada hari Minggu.

Biden mengungkapkan peningkatan hubungan serupa dengan Vietnam dalam kunjungannya ke Hanoi pada bulan September.

Indonesia, seperti banyak negara berkembang dan berkembang, telah menerima investasi dan pinjaman Tiongkok dalam jumlah besar, khususnya untuk proyek infrastruktur.

Namun kekhawatiran global mengenai konflik Israel-Hamas menjadi agenda di Washington, sebagaimana agenda tersebut akan diadakan di San Francisco akhir pekan ini.

Para pejabat AS mengatakan bahwa Biden pada gilirannya akan mendesak rekannya dari Indonesia untuk mengambil “peran yang lebih besar”, dalam menyelesaikan situasi Timur Tengah.

“Saya pikir penting untuk mendengar perspektif Indonesia mengenai konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah,” kata seorang pejabat senior pemerintah AS pada hari Minggu melalui telepon dengan wartawan.

“Hal ini mencakup “masalah gencatan senjata” tetapi juga tujuan jangka panjang seperti solusi dua negara setelah perang dan membangun kembali Jalur Gaza yang hancur,” kata pejabat AS.

Indonesia pekan lalu membantah tuduhan Israel bahwa sebuah rumah sakit yang dibangun di Gaza menggunakan dana amal Indonesia berada di atas jaringan terowongan Hamas.

112