Home Politik Ganjar Singgung soal Drakor, Fahri Hamzah: Padahalkan Mereka Pemain Inti 10 Tahun Lalu

Ganjar Singgung soal Drakor, Fahri Hamzah: Padahalkan Mereka Pemain Inti 10 Tahun Lalu

Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, menanggapi pidato calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo yang menyinggung terkait drama Korea (Drakor) saat pidato setelah pengundian nomor urut kepesertaan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Diketahui, kalimat drakor pernah diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di HUT Partai Golkar untuk menanggapi kondisi politik saat ini.

“Enggak lah kita santai saja, kita santai saja karena kita memang niatnya di tengah menjadi kekuatan pemersatu menghindari ekstrem kiri ekstrem kanan,” ujar Fahri Hamzah di Gedung KPU, Selasa (14/11).

Fahri Hamzah menyebut yang membuat drama justru orang-orang yang mengerti soal permainan. “Dia bekas pemain utama ya kan. Cuma kok tiba-tiba menjadi merasa tidak mengerti permainan gitu padahal kan mereka adalah pemain inti 5 tahun lalu dari 10 tahun lalu lah. Kok tiba-tiba jadi kaya tidak mengerti-ngerti permainan jadilah drama gitu,” ungkapnya.

Selain itu, mantan Anggota DPR RI itu mengungkapkan bahwa kubu dari Prabowo Gibran memang menginginkan dapat nomor 2 agar selalu di tengah dan selalu tenang.

“Kalau kita niatnya kita memang di tengah dan allhamdulilah dapet nomor 2, nomor tengah pake korea begni [sarangheo] pake victori begini cocok udah pas semuanya mantab,” katanya.

“Makanya kalau diliat pidatonya Pak Prabowo kan paling tenang pake menari pake pantun begini lucu, jadi enggal tegang gitu,” lanjutnya.

Sebelumnya, Pidato Ganjar Pranowo saat mengambil no urut di KPU RI menyinggung soal drakor.

Diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi menyebut perpolitikan Indonesia saat ini bak drama Korea alias Drakor.

Namun pernyataan tersebut kini kembali di bunyikan oleh Ganjar Pranowo dalam momen pidatonya di KPU RI saat pengambilan nomor urut.

Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyebut soal drama politik dalam pidatonya usai memperoleh nomor urut untuk Pemilu 2024 di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (14/11).

Mulanya, Ganjar mengaku senang mendapatkan nomor urut 3 karena sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia.

Namun, dia menerangkan, akhir-akhir ini rakyat disuguhi dengan drakor [drama Korea] di dunia politik Indonesia saat ini.

"Kami mendapatkan nomor 3 itu pas sesuai sila ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia. Itu lah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan, tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik," kata mantan gubernur Jawa Tengah itu.

Ganjar menekankan, drama dalam dunia politik Indonesia seharusnya tak perlu terjadi. "Drama-drama itu lah yang sebenarnya tidak perlu terjadi, dan malam ini memang seharusnya kita sedang memulai perayaan demokrasi melalui pemilu," ucapnya.

Ia mengeklaim, pihaknya mendengarkan banyak pihak terkait situasi nasional akhir-akhir ini. "Melihat situasi belakangan ini, tentu kami mendengarkan banyak pihak. Kami menangkap apa yang menjadi kegelisahan suasana kebatinan yang muncul di masyarakat," ujarnya.

Capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengaku mendengarkan suara tokoh agama, guru bangsa, seniman, jurnalis, budayawan, dan aktivis mahasiswa.

110