Home Gaya Hidup Undesigned! Ketika Sifat Mendesain Direfleksikan sebagai Pemecah Masalah

Undesigned! Ketika Sifat Mendesain Direfleksikan sebagai Pemecah Masalah

Jakarta, Gatra.com - Buku bertajuk Undesigned! yang digagas oleh Diana Nazir dan Stephanie Mamonto diluncurkan pada Rabu, (24/1) di Art & Science, ASTHA 8, Jakarta. Buku ini dibuat dengan tujuan untuk melampaui paradigma desain tradisional dengan mengeksplorasi pola pikir multidisiplin.

Merujuk pada judulnya, “Undesigned!”, buku ini juga dibuat dengan proses kreatif yang menantang ide-ide konvensional melalui paradigma undesigned atau tanpa rancangan. Buku ini diharap dapat memicu para pekerja kreatif untuk membuat buku-buku di bidang seni lain, baik seni rupa maupun film.

Baca Juga: ART SG 2024: Penjualan Solid dan Kehadiran Rekor Pengunjung

Sebab, masih ada banyak kemungkinan yang dapat digali dalam lanskap kesenian di Indonesia untuk dijadikan sebagai bahan ajar atau arsip dalam dunia literasi. Diana Nazir mengatakan, seri karya awal buku seni tersebut ingin merefleksikan sifat mendesain sebagai pemecahan masalah. Terutama dalam memperlakukan setiap proyek sebagai tantangan yang melibatkan penciptaan solusi yang relevan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Nanti akan ada seri selanjutnya, tapi nanti lebih khusus ke bidang tertentu, seperti arsitektur, fesyen, atau bidang seni lain," kata Diana Nazir.

Adapun Stephanie Mamonto, co writer sekaligus penggagas buku Undesigned berharap karya ini dapat menginspirasi publik seni. Apalagi, buku ini banyak merangkum gagasan dari para seniman dan pekerja kreatif Indonesia yang karyanya sudah tidak diragukan lagi.

Diana Nazir (kiri) dan Stephanie Mamonto (kanan) di Peluncuran buku Undesigned! (Gatra/Hidayat Adhiningrat P.)

Undesigned! menawarkan pemikiran dan kutipan-kutipan dari para profesional terkemuka dengan visual yang ciamik di dalamnya. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan bagaimana pendekatan undesigning, atau mendobrak batasan dan menemukan solusi alternatif dapat diterapkan di berbagai bidang seni.

"Penulisan buku ini berangkat dari percakapan dengan 12 tokoh terkemuka untuk kemudian dijadikan sebagai quotes, dan gagasan-gagasan yang ingin mereka bagi," kata Stephanie.

Baca Juga: IDF Lawatari: Yogyakarta, Pertemukan Proses Pengembangan Karya dan Praktik Inkubasi

Undesigned! bisa dibilang muncul sebagai karya yang di dalamnya mengandung upaya kolaboratif yang menyatukan pikiran-pikiran kreatif. Buku ini menyatukan beragam perspektif termasuk desainer, seniman, akademisi, jurnalis, asosiasi, pengusaha, dan pemangku kepentingan.

Para sosok yang mewarnai buku ini adalah Adi Panuntun, Danton Sihombing, Dewi Lestari, Dolorosa Sinaga, Garin Nugroho, Giulio Cappellini, dan Hilmar Farid. Ada juga Io Woo, Raul Renanda, Ria Lirungan, Rinaldy A. Yunardi, Sandiaga Uno, beserta komentar-komentar dari Irawan Karseno, Rosan P. Roeslani, dan Triawan Munaf. Buku ini juga dilengkapi dengan karya-karya dari fotografer Kavin No'eman, yang merespon potret dari para pekerja kreatif itu dengan visual yang estetis.

139