Home Pemilu 2024 Jelang Pencoblosan, Suara Pagi Gelar Bimtek Nasional Pemuda dan Mahasiswa

Jelang Pencoblosan, Suara Pagi Gelar Bimtek Nasional Pemuda dan Mahasiswa

Jakarta, Gatra.com– Suara Pagi (Suara Prabowo Gibran), sebuah platform edukasi dan infomasi digital Pemilu 2024 menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) aplikasi Suara Pagi dan diskusi secara daring diikuti oleh 8800 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Acara ini juga dilanjutkan dengan diskusi secara daring dengan tema Peran Edukasi Digital Pemilu 2024 Menggaet Pemilih Muda, Swing Voter ke-02 untuk Mengurangi Golput.

Penggagas Suara Pagi, Muhamad Iqbal mengatakan, pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali akan menggunakan hak suaranya dalam penyelenggaran Pemilu. Sedangkan Pemilih Milenial adalah Pemilih yang berusia sekitar 17-40 tahun.

Dilihat dari rentang usia pemilih muda bisa dikategorikan dalam kelompok milenial. Jumlah pemilih muda sekitar 107 juta orang atau 56 persen dari total jumlah pemilih.

Baca juga: UIN Syarif Hidayatullah Nyatakan Sikap untuk Ciptakan Pemilu yang Beradab

“Jumlah ini sangat potensial dalam upaya-upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pemilu Tahun 2024. Oleh karena itu pendidikan politik menjadi sangat penting agar para pemilih pemula ini dapat berperan aktif dalam mengawal proses pemilu tahun 2024,” ujar Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/2).

Lebih lanjut, Iqbal menyampaikan bahwa pemilih pemula memiliki potensi sangat besar untuk berkontribusi dalam menentukan pemimpin baru. Meraka memiliki antusiasme yang tinggi serta dekat dengan penggunaan teknologi informasi terutama media sosial.

“Teman-teman muda ini bisa mengambil peran, dimulai dari benar-benar memastikan bahwa calon yang nanti dipilih adalah calon yang yang memiliki gagasan serta visi -misi membangun negeri,” ungkapnya.

Menurut Iqbal, kesadaran itu tumbuh pesat karena selama beberapa kali Pemilu masyarakat diperhadapkan dengan situasi yang tidak sesuai dengan cita-cita bersama. Begitu banyak janji-janji kampanye yang tidak terwujud, banyaknya aspirasi masyarakat yang tidak dikawal dan peran serta orang-orang yang terpilih jauh dari kata mengabdi.

Baca juga: Era Bencana Demokrasi, 7 Sikap Desak Jokowi dari Bumi Siliwangi

“Menjadi Pemilih Cerdas, agar kita semua memahami pentingnya Gunakan Hak Suara Demokrasi Kita dalam proses Demokrasi dan keputusan kemana kita akan menentukan dukungan berdasarkan informasi dan pemahaman yang mendalam tentang calon serta isu-isu politik yang relevan dan berkualitas,” kata Iqbal.

Iqbal menambahkan, sebagai Pemilih Cerdas kita juga tentu bersedia untuk mendengarkan berbagai sudut pandang, mempertimbangkan fakta dan tidak terpengaruh oleh emosi atau tekanan eksternal terutama berupa finansial dalam menentukan pilihan.

"Ingat!, Menjadi seorang Pemilih Cerdas adalah kontribusi terpenting dalam menjaga Integritas Sistem Demokrasi yang melahirkan Parlemen berkualitas sesuai dengan harapan masyarakat,” paparnya.

Sebagai informasi, Aplikasi Suara Pagi diluncurkan pada tanggal 29 Januari 2024. Aplikasi ini dibuat untuk Gerakan Nasional Kampanye Digital, Edukasi Digital Pemilu, Kawal Demokrasi Pemilu 2024 Damai.

Tujuan aplikasi suarapagi.id adalah sebagai upaya menjalankan program Hilirisasi Digital dan mengoptimalkan suara swing voter dari milenial untuk mengurangi golput

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Cemaskan Kasus Dugaan Pemindahan Pemilih Ilegal di Dramaga, Bogor

Sebagaimana visi misi Cawapres Gibran Rakabuming Raka, Hilirisasi Digital merupakan suatu proses penting bagi Indonesia ke depan.

Suara Pagi merupakan aplikasi platform digital yang sangat memudahkan para calon pemilih pemula dan pemilih muda untuk memberikan informasi tentang Edukasi Pemilu 2024 yang cepat dan tepat secara Digital.

Pengguna Aplikasi dapat mengetahui lokasi TPS nya serta mengenal Caleg-caleg dari Partai Koalisi Indonesia Maju, sehingga meningkatkan partisipasi pemilih ketika datang ke TPS dan mencoblos pada saat di bilik suara.

25