Home Internasional Tiga Awak Kapal Tewas dalam Serangan Houthi di Laut Merah

Tiga Awak Kapal Tewas dalam Serangan Houthi di Laut Merah

Sanaa, Gatra.com - Awak kapal dagang multinasional yang terkena rudal balistik yang diluncurkan Houthi di Teluk Aden melaporkan tiga korban jiwa dan setidaknya empat orang cedera. 

Komando Pusat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan rudal tersebut menyebabkan “kerusakan signifikan” pada kapal tersebut, sebagaimana dikutip Al-arbiya, Rabu (6/3).

Sebelumnya pada hari yang sama, para pejabat Inggris dan AS mengatakan dua pelaut tewas dalam serangan itu.

Kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang menyebabkan kapal True Confidence milik Yunani, berbendera Barbados, terbakar sekitar 50 mil laut di lepas pantai pelabuhan Aden di Yaman.

Dalam sebuah pernyataan di X yang secara langsung menanggapi klaim Houthi, kedutaan Inggris menulis: “Setidaknya 2 pelaut tak berdosa telah tewas. Ini adalah konsekuensi yang menyedihkan namun tak terhindarkan dari penembakan rudal Houthi yang sembarangan terhadap pelayaran internasional. Mereka harus berhenti.”

“Kami turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban meninggal dan korban luka-luka,” tulis kedutaan Inggris.

Seorang pejabat senior AS juga mengonfirmasi dua pelaut tewas.

Baca Juga: Menteri Houthi: Kapal yang Masuk di Perairan Yaman Harus Mendapat Izin

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Washington akan terus meminta pertanggungjawaban Houthi atas serangan terhadap pelayaran internasional, menyusul serangan mematikan pada hari Rabu.

Dalam konferensi pers, Miller menolak menjelaskan secara spesifik apakah serangan terbaru ini akan memicu babak baru pembalasan AS.

Kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah sejak November, dalam aksi yang mereka klaim sebagai kampanye solidaritas terhadap warga Palestina selama perang di Gaza .

Inggris dan Amerika Serikat telah melancarkan serangan balasan terhadap kelompok Houthi, dan konfirmasi adanya korban jiwa dapat menimbulkan tekanan untuk melakukan tindakan militer yang lebih kuat.

Sebelumnya, sumber pelayaran mengatakan empat pelaut mengalami luka bakar parah dan tiga lainnya hilang, setelah sebuah rudal menghantam kapal.

Operator True Confidence Yunani mengatakan kapal itu dihantam sekitar 50 mil laut barat daya pelabuhan Aden di Yaman dan hanyut serta terbakar. Mereka mengatakan tidak ada informasi yang tersedia mengenai status 20 awak kapal dan tiga penjaga bersenjata di kapal tersebut, yang termasuk 15 warga Filipina, empat warga Vietnam, dua warga Sri Lanka, seorang warga negara India dan seorang warga negara Nepal.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan asap terlihat keluar dari True Confidence. Pejabat tersebut, yang juga menolak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa sekoci terlihat di perairan dekat kapal.

Badan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan mereka telah menerima laporan tentang insiden 54 mil laut barat daya Aden, yang terletak di dekat pintu masuk Laut Merah, dan menambahkan bahwa kapal tersebut telah ditinggalkan oleh awaknya dan “tidak ada” di bawah komando.

“Pasukan koalisi mendukung kapal dan awaknya,” kata UKMTO.

Empat hari lalu, Rubymar, kapal curah milik Inggris, menjadi kapal pertama yang tenggelam akibat serangan Houthi, setelah terapung selama dua minggu dengan kerusakan parah akibat serangan rudal. Semua awak kapal dievakuasi dengan selamat dari kapal itu.

Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan serangan balasan terhadap kelompok Houthi yang bertujuan untuk melindungi pelayaran, dan cedera parah atau kematian di antara awak kapal dagang, dapat memicu seruan untuk mengambil tindakan yang lebih kuat.

Serangan Houthi telah mengganggu pelayaran dunia, memaksa perusahaan untuk melakukan perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal dengan memutar di sekitar Afrika bagian selatan. Biaya asuransi perjalanan tujuh hari melalui Laut Merah telah meningkat ratusan ribu dolar.

Meskipun milisi mengatakan mereka akan menyerang kapal-kapal yang mempunyai hubungan dengan Inggris, Amerika Serikat dan Israel, sumber-sumber industri pelayaran mengatakan semua kapal bisa berada dalam bahaya.

True Confidence dimiliki oleh perusahaan True Confidence Shipping yang terdaftar di Liberia dan dioperasikan oleh Third January Maritime yang berbasis di Yunani, kata kedua perusahaan dalam pernyataan bersama mereka. Mereka mengatakan kapal itu tidak ada hubungannya dengan Amerika Serikat.

Tingkat kerusakan sepenuhnya pada kapal milik Liberia masih belum jelas, namun awak kapal meninggalkan kapal dan mengerahkan sekoci.

48