Home Internasional Palestina: Hamas dan Houthi Gelar Pertemuan Tertutup

Palestina: Hamas dan Houthi Gelar Pertemuan Tertutup

Gaza, Gatra.com - Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan milisi Houthi Yaman mengadakan pertemuan tertutup yang jarang terjadi, untuk membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel.

Sebuah sumber dari faksi Palestina mengungkapkan kepada AFP pada hari Jumat (15/3).

Hamas dan Houthi termasuk dalam “poros perlawanan,” kumpulan gerakan yang didukung Iran yang memusuhi Israel dan Amerika Serikat, yang juga mencakup milisi Hizbullah Lebanon dan Irak.

Kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah selama berbulan-bulan sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober, dan mengatakan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sebagai solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.

Menurut sumber dari Hamas dan Jihad Islam, para pemimpin dari dua kelompok Islam Palestina, serta Front Populer Marxis untuk Pembebasan Palestina, mengadakan “pertemuan penting” dengan perwakilan Houthi pada minggu lalu.

“Kelompok tersebut membahas mekanisme untuk mengoordinasikan tindakan perlawanan mereka untuk tahap selanjutnya, mengenai perang di Gaza,” kata sumber tersebut tanpa menyebutkan di mana pertemuan tersebut berlangsung.

“Kelompok Palestina dan Houthi juga berbicara tentang kemungkinan serangan darat Israel ke Rafah di Gaza selatan,” tambah sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

Menurut PBB, sekitar 1,5 juta orang berkumpul di dan sekitar Rafah, benteng terakhir Hamas di Gaza, sebagian besar dari mereka mengungsi dan berdesakan di perbatasan Mesir dalam kondisi kehidupan yang mengerikan.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Jumat bahwa dia telah menyetujui rencana militer untuk melakukan operasi di Rafah.

Sementera menurt sumber Hamas dan Jihad Islam, Houthi menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan serangan mereka terhadap kapal-kapal Laut Merah untuk mendukung perlawanan Palestina.

Pemimpin milisi Houthi Abdul Malik Al-Houthi mengatakan pada hari Kamis bahwa serangan mereka akan diperluas untuk menargetkan kapal-kapal yang menghindari Laut Merah dengan melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

Serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Militan Palestina juga menyandera sekitar 250 sandera Israel dan asing, puluhan di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November. Israel yakin sekitar 130 tawanan masih berada di Gaza, termasuk 32 orang yang diduga tewas.

Kampanye pembalasan Israel terhadap Hamas telah menewaskan sedikitnya 31.490 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

80