Home Internasional Badan Amal: Tidak Ada Perubahan di Gaza Sejak Pemungutan Suara Gencatan Senjata PBB

Badan Amal: Tidak Ada Perubahan di Gaza Sejak Pemungutan Suara Gencatan Senjata PBB

Gaza, Gatra.com - Badan amal medis MSF menyesalkan tidak ada yang berubah di Gaza yang dilanda perang, sejak resolusi Dewan Keamanan PBB minggu ini menuntut “gencatan senjata segera.”

AFP, Kamis (28/3) melaporkan, setelah lebih dari lima bulan berperang, Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya pada hari Senin menuntut gencatan senjata segera di Gaza setelah sekutu Israel, Amerika Serikat, yang memveto rancangan sebelumnya, memilih abstain.

Resolusi tersebut menuntut “gencatan senjata segera” selama bulan suci Ramadhan, yang mengarah pada gencatan senjata permanen.

“Kami belum melihat perubahan apa pun setelah resolusi ini di lapangan,” kata Christos Christou, presiden internasional MSF, kepada AFP dalam sebuah wawancara.

“Kami belum melihat dampak apa pun terhadap... kehidupan masyarakat di sana setiap hari; kita belum melihat dampaknya terhadap dunia kita, (dan) cara penyampaian bantuan kemanusiaan,” katanya.

“Situasinya tetap sama.”

Christou menekankan bahwa tuntutan MSF juga tetap tidak berubah.

Apa yang dibutuhkan, katanya, adalah gencatan senjata segera dan abadi, penghentian semua serangan terhadap instalasi dan personel medis, dan “bantuan kemanusiaan tanpa hambatan di Gaza.”

MSF masih memiliki staf lokal dan internasional yang bekerja di beberapa rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza.

Organisasi ini antara lain berupaya merawat perempuan setelah mereka menjalani operasi caesar.

Dia menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, perempuan yang melahirkan melalui operasi caesar “benar-benar dikeluarkan dari rumah sakit setelah beberapa jam karena tidak ada tempat tidur.”

“MSF telah meningkatkan kapasitas tempat tidur untuk menawarkan setidaknya beberapa kualitas layanan kepada para perempuan ini,” katanya.

Perang dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Militan juga menyandera sekitar 250 orang. Israel mengatakan sekitar 130 tawanan masih berada di Gaza, termasuk 34 orang diperkirakan tewas.

Kampanye pembalasan Israel telah menewaskan sedikitnya 32.552 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

Christou mengatakan MSF “sangat khawatir” mengenai rencana Israel untuk melancarkan serangan darat ke Rafah, kota paling selatan Gaza yang berpenduduk sekitar 1,5 juta orang. Banyak dari mereka mengungsi dari wilayah tersebut.

“Ini akan menjadi bencana besar,” katanya.

17