Home Seni |#ac58dc Portadin: Keluarga Autis adalah Penderita Autisme

Portadin: Keluarga Autis adalah Penderita Autisme

 

Semarang, Gatra.com - Terdapat perbedaan istilah antara penderita dan penyandang autisme. Selama ini yang telah digunakan adalah penyandang bagi indiividu yang "kena" autisme. Adapun penderitanya adalah keluarga autis
.
Hal itu disampaikan Ketua Persatuan Orangtua Anak Disabitias Indonesia (Portadin) Siwi Parwati A. Basri pada saat membuka pameran lukisan karya penyandang autisme dalam rangka Hari Autisme Internasional, di Galeri Monod de Phois and Co di kawasan Kota Lama Semarang, Rabu-Sabtu (2-6/4).

Baca juga: Pameran Lukisan Anak Hebat: Pesan Visual Para Autis

Menurut Siwi keluarga penyandang autisme menjadi penderita autisme karena seluruh keluarga menjadi “menderita” atas kehadiran anak autis di antara mereka. Penderitaannya tidak berupa penyakit dan tidak karena ketularan menjadi autis, tetapi hidup mereka berubah total sejak adanya anak autis dalam rumah mereka.

Mengapa mereka menjadi menderita? “Karena life support atau dukungan bagi kehidupan si anak autis sangat berat. Bukan hanya secara finansial karena biaya perawatan, pendidikan, terapi dan juga diet yang serbamahal, melainkan juga secara psikis dan moral,” katanya.

Sang ibu yang mungkin pada dasarnya orang rapi, kata Siwi, harus "merelakan" rumahnya porak-poranda karena aktivitas si autistik yang selalu mengacaukan prinsip kebersihan dan kerapihan. Yang punya hobi mengoleksi pun harus merelakan koleksinya hancur.

“Tidak ada lagi istilah istirahat siang karena si autistik harus diawasi sepanjang hari di semua lingkungan, terutama di luar rumah, harus dijaga penuh. Di sekolah, anak itu harus didampingi selama bersosialisasi, dan seterusnya,” katanya.

Penderitaan keluarga anak autis masih bertambah lagi dengan deretan kasus sosial, meskipun telah berjuang sekuat tenaga dalam merawat anak mereka. “Seringkali ada perlakukan tidak pantas dari masyarakat di lingkungan mereka, mulai dari hinaan, pengucilan, sampai-sampai ke pelecehan seksual,” ujar Siwi.

Data resmi yang masuk ke Portadin ada sebanyak 600 anak di Jawa Tengah yang menyandang autisme.

Reporter: Umar Dani
Editor: Syamsul Hidayat

612

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR