Jakarta, Gatra.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan keberadaan Orangutan aman dari aktivitas pembangunan PLTA Batangtoru di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Hal itu berdasarkan hasil kajian dan pemantauan dari Tim KLHK.

 
Selama ini, sejumlah LSM berkampanye menolak pembangunan PLTA tersebut. Mereka menyebut jika pembangunan PLTA mengancam kehidupan )rangutan dan satwa liar lainnya di Batangtoru.

 
“Sampai sekarang belum ada laporan satu ekor orangutan pun yang terbunuh  dengan adanya proyek PLTA Batangtoru. Ini patut kita syukuri,” kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiratno di Jakarta, Jumat (5/4). 

 
Tim pemantauan KLHK terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara dan Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, Sumatera Utara. Tim telah berkerja sejak Oktober 2018 lalu.

 
Wiratno menegaskan tim bekerja independen secara berkesenimbangunan (continous monitoring) dengan pembiayaan sepenuhnya bersumber dari APBN. Tim membatasi interaksi dengan pihak yang pro dan kontra PLTA Batangtoru untuk menjamin independensi. 

 
PLTA Batangtoru dirancang memiliki kapasitas 510 MW dengan tipe peaker. PLTA ini akan menjadi andalan saat jaringan listrik Sumatera menghadapi beban puncak. Meski memiliki kapasitas besar, tak ada bendungan besar yang dibangun tetapi kolam harian yang luasnya 90-an hektare. 

 
“Bukan hanya Orangutan, tetapi satwa lainnya seperti Harimau juga aman,” tutup Wiratno.

Abdul Rozak