Home Gaya Hidup Lebaran di Solo, Sendratari Kolosal Ramayana Dipentaskan Gratis

Lebaran di Solo, Sendratari Kolosal Ramayana Dipentaskan Gratis

Solo, Gatra.com – Pemerintah Kota Solo menggelar pertunjukan kolosal sendratari Ramayana. Pentas budaya yang digelar tiap libur Lebaran ini akan menghibur pemudik secara gratis.

Pementasan melibatkan sederet seniman bereputasi nasional dan internasional. Tahun ini, pergelaran dengan lakon ”Sinta Obong” digarap secara apik oleh sutradara Agung Kusumo, penulis naskah Blacius Subono dan ST Wiyono, serta komposer Dedek Wahyudi.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menjelaskan sendratari Ramayana bagian dari momen 'Bakdan neng Solo' atau 'Lebaran di Solo'. Ajang keenam kali ini menghadirkan hiburan berkualitas bagi pemudik secara cuma-cuma.

”Kami ingin pemudik ini bisa bernostalgia dengan menyaksikan wayang orang. Dengan begitu, mereka tetap mencintai kebudayaan bangsanya sendiri,” ucapnya Kamis (30/5).

Pertunjukan yang digelar tiap masa mudik Lebaran ini mengangkat cerita epos wayang Ramayana secara bersambung. Namun setiap bagian cerita bisa dinikmati secara terpisah. Lakon ’Sinta Obong’ merupakan penggalan cerita Ramayana tentang pengorbanan Dewi Sinta usai diculik Rahwana.

Pertunjukan ini akan melibatkan 150 seniman, baik anak-anak maupun dewasa. ”Pelaksanaannya di Benteng Vastenburg. Pertunjukan akan digelar tiga hari, 7-9 Juni, tiap pukul 19.30 WIB. Tahun ini kami targetkan ada 15 ribu penonton yang dapat menikmati sajian ini,” ucap Rudy.

Komposer Dedek Wahyudi mengatakan, musik sendratari Ramayana kali ini akan digarap secara berbeda. Pagelaran ini akan menampilkan kekuatan instrumen gamelan secara luar biasa dan tidak kalah dengan musik orkestra Barat.

”Nantinya disajikan perpaduan musik orkestra Barat yang berpadu dengan gamelan. Dengan sajian semacam ini, kami yakin gamelan bisa menjadi konsumsi hiburan milenial,” ucapnya.

Penulis naskah Blacius Subono mengatakan, lakon di cerita ini akan digarap secara maksimal. Para karakter mulai Rama, Kumbokarno, Rahwana, hingga Sinta akan dieksplorasi.

”Kami olah tiap tokoh dan ditajamkan. Sehingga sifat setiap tokoh bisa berbeda dengan sifat yang sudah dikenal oleh masyarakat umum. Seperti Rahwana yang umumnya antagonis akan dimunculkan sifatnya yang setia. Bukan hanya cinta antara pria dan wanita, namun kecintaannya pada bangsa,” tuturnya.

 

 

371