_thumb.png "BP2MI Upayakan Peningkatan Penempatan PMI ke Korea Selatan")
Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang mendukung panitia seleksi calon pimpinan KPK jilid V untuk mencari orang-orang yang terbebas dari radikalisme untuk menjadi pimpinan KPK ke depannya.
Saut dengan tegas mengatakan, bahwa orang-orang terpilih haruslah yang sejalan dengan paham negara ini yakni Pancasila. "Negara ini dasarnya jelas Pancasila dan tidak bisa ditawar, sampai kapan? Sampai kapanpun," ungkap Saut saat dihubungi oleh Gatra.com, Jumat (14/6).
Sebelumnya, Pansel Capim KPK mengatakan akan bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk langkah deteksi dini terkait calon pimpinan KPK terpapar radikalisme.
Menanggapi hal itu, Saut kembali menunjukan dukungannya. Ia mengatakan, sudah sewajarnya BIN dan BNPT mengkaji ideologi dan pengaruh yang masuk ke tiap individu atau kelompok. Menurutnya orang-orang yang terpapar paham radikal nantinya akan berpikiran dan kepentingan sempit. Dan hal itu jauh dari integritas dan independen.
"Mencari pimpinan KPK yang bebas dari kelompok atau individu yang punya kepentingan sempit yang saya sebut sebagai 'noise'," kata Saut.
Pansel sendiri saat ini sedang aktif melakukan audiensi dengan sejumlah lembaga dan organisasi masyarakat untuk menampung masukan serta mendorong sejumlah tokoh mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK.
Pendaftaran sendiri akan dibuka Senin 17 Juni hingga 4 Juli mendatang. Pansel akan melakukan seleksi administrasi dan kompetensi yang nantinya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan disahkan oleh DPR. Sementara komisioner pimpinan Agus Rahardjo sendiri masa jabatannya akan berakhir 21 Desember 2019 mendatang.
