Home Teknologi Pisang Berlin dari Bantul, Si Manis Rp250 Ribu Setandan

Pisang Berlin dari Bantul, Si Manis Rp250 Ribu Setandan

Bantul, Gatra.com - Sejak dikembangkan pada 2017, pisang berlin menjadi buah lokal andalan Bantul. Tahun depan 10 ribu hektar lahan perkarangan ditargetkan menjadi area tanam buah ini.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Kelautan Bantul Pulung Haryadi usai membuka 'Festival Pisang 2019' di kompleks kantor Pemerintah Kabupaten Bantul, Manding, Kamis (20/6).

"Usai dua tahun dikembangkan dengan sistem Good Agriculture Practic (GAP), hari ini pisang berlin, yang berarti 'kober' dan 'eling', resmi mendapatkan sertifikasi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta," ucapnya. Kober' dan 'eling' adalah bahasa Jawa yang bermakna 'peduli' dan 'ingat'.

Baca Juga: Pelampung Pancing Gandung Kuasai Bantul Selatan

Pulung menerangkan pisang berlin merupakan hasil persilangan pisang kepok kuning, pisang raja, dan pisang ambon. Menurutnya, pisang ini dikembangbiakan secara organik. Dengan buah kecil dan memiliki rasa manis, pisang berlin mudah ditanam, dirawat, dan tidak mudah terserang hama akar busuk.

"Selama ini kebanyakan pisang yang beredar di Bantul adalah pisang raja dan pisang susu. Di pasar, pisang berlin kemungkinan mencapai Rp200 ribu - Rp250 ribu per tandan dengan masa tanam 120 hari," ujarnya.

Pulung menjelaskan, 10 ribu hektar lahan perkarangan di Bantul berpotensi menjadi area tanam pisang berlin. Saat ini Pemkab Bantul sedang mengembangkan benih pisang ini dan akan dibagikan tahun depan.

Baca Juga: Kanaba, Mesin Cuci Asli Bantul

Pisang berlin menjadi jenis pisang yang menarik perhatian di Festival Pisang 2019. Festival ini telah digelar dua kali untuk mengenalkan komoditas andalan Bantul sekaligus menaikkan harga jualnya.

"Kali ini kami menampilkan tiga pisang terbaik dari setiap kecamatan. Dua pisang terbaik hari ini dibeli Bupati Bantul Rp700 ribu," kata Ketua Asosiasi Petani Pisang Bantul 'Raja Mulya' Eko Suranto yang memimpin 170 petani anggota.

Eko menerangkan, Bantul memiliki potensi besar produk pisang. Kawasan Bambanglipuro, Kretek, Pundong, Sewon, Sedayu, Sanden, dan Srandakan menjadi kecamatan potensial untuk budidaya pisang.

Daerah-daerah tersebut punya sumber air yang cukup. Adapun kecamatan di daerah perbukitan, budidaya pisang perlu rekayasa media tanam.

3563

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR