Home Ekonomi Okupansi Hotel di Solo Tetap Tinggi Usai Libur Lebaran

Okupansi Hotel di Solo Tetap Tinggi Usai Libur Lebaran

Solo, Gatra.com - Okupansi atau keterisian hotel di libur Lebaran tahun ini dinilai tertinggi selama empat tahun terakhir. Tingginya okupansi hotel ini karena momen Lebaran dan libur sekolah berlangsung dalam waktu yang beriringan.

Perwakilan Bidang Humas Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo Sistho A Sreshtho menyatakan hasil evaluasi kondisi perhotelan semester pertama tahun ini tergolong baik. Tahun lalu, okupansi kamar hotel di Solo mencapai 59 persen.

"Untuk tahun 2019 ini, memang ada tiga bulan yang kami nilai kondisinya paling low season. Di tiga bulan tersebut rata-rata sudah 60 persen okupansinya. Artinya untuk masa paling low saja, kondisinya sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu," ucapnya saat ditemui di Solo, Senin (24/6).

Baca Juga: Okupansi Hotel Solo Meningkat 60%

Selain itu, pada Ramadan dan Lebaran tahun ini okupansi juga naik 10 persen dibanding bulan sebelumnya. Momen Lebaran dan libur sekolah yang berdekatan dinilai menjadi faktor utama hal itu.

Ia memprediksi okupansi hotel beberapa bulan mendatang tetap baik. Sebab pemanfaatan hotel untuk meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) juga mulai aktif usai Lebaran. "Khususnya dari korporasi dan pemerintahan, bahkan sudah dimulai sebelum libur sekolah berakhir," ucapnya.

Untuk itu, Sistho menilai masa Lebaran tahun ini menjadi puncak okupansi hotel selama empat tahun ini. "Ditambah dengan kemudahan infrastruktur yang dibuat oleh pemerintah. Meski ada kenaikan harga tiket angkutan udara, kebanyakan masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi," ucapnya.

Baca Juga: Dongkrak Okupansi Ramadan, Hotel Ini Gelar Pesantren Kilat

Public Relation Manager Sahid Jaya Hotel Solo Septiarona Sylviarineta menambahkan, keterisian kamar di momen Lebaran ini mencapai 100 persen. "Bahkan H-5 Lebaran sudah terisi. Sampai saat ini pun masih penuh karena nyambung dengan momen libur anak sekolah dan karantina NPC (National Paralympic Committee) serta manasik haji," ucapnya.

Ia menjelaskan, tamu paling banyak di hotel Sahid Jaya datang dari online travel agent (OTA, agen perjalanan daring). Dari 137 kamar, 40 persen terisi dari biro online. "Memang kalau dari OTA kami pakainya harga promo. Tapi tamu menginap cukup lama, rerata mereka menginap hingga tiga hari," ucapnya.

289