Jakarta, Gatra.com - Direktur Eksekutif Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), Prigi Arisandi mengatakan, telah melakukan investigasi ke Jawa Timur terkait penyelundupan sampah plastik di kontainer sampah kertas dari luar negeri.

“Ada 55 industri kertas di Indonesia dan 22 di antaranya berada di Jawa Timur, sebanyak 80% menggunakan bahan baku sampah kertas impor,” ujar Prigi saat dalam konferensi pers "Report Launch dan Film Screening Take Back" di kantor Walhi, Jakarta, Selasa (25/6).

Prigi menuturkan, adanya kecurigaan terjadinya penyelundupan sampah plastik yang sesungguhnya mengimpor sampah kertas, untuk bahan baku sehingga tidak mendapat pengawasan yang ketat.

“Adanya penyelundupan sampah plastik di kontainer sampah kertas dari luar negeri dimungkinkan karena sampah kertas impor sudah menjadi bahan baku industri, maka akan bebas masuk tanpa melalui pengawasan atau pengontrolan dari pihak bea cukai,” katanya.

Sementara itu, Prigi menyampaikan berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi peningkatan volume impor kertas bekas pada 2018 sebanyak 739.000 ton per tahun. Volume impor kertas bekas tersebut mengalami kenaikan 35% dari 546.000 ton pada 2017.

“Memang ada peningkatan impor namun tidak ada kenaikan nilai ekonomis dari Rp1,6 triliun menjadi Rp1,7 triliun. Hal tersebut menandakan adanya sesuatu yang diselundupkan atau disisipkan dalam kontainer sampah kertas dari luar negeri,” jelasnya.