Home Internasional Sebut AS Terbelakang Mental, Trump Ancam Lenyapkan Iran

Sebut AS Terbelakang Mental, Trump Ancam Lenyapkan Iran

Washington, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengancam akan melenyapkan bagian-bagian dari negara Iran jika berani menyerang fasilitas AS. Perang kata ini berlangsung setelah Iran mengatakan sanksi baru yang diberikan AS kepada negaranya sebagai tindakan yang 'terbelakang mental'.

Kendati begitu, Trump masih memberikan pintu terbuka untuk melakukan diskusi. Dia menegaskan jika Teheran harus melakukan diskusi dengan damai dengan AS untuk meredakan ketegangan yang berpotensi mengangkat sanksi ekonomi AS.

Senin lalu, dilansir dari Reuters.com, presiden AS ke-45 ini telah menandatangani perintah yang memberlakukan sanksi tambahan terhadap Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan tokoh senior Iran lainnya. Saksi ini menyusul penembakan pesawat tanpa awak milik AS oleh Iran. 

Trump mengatakan bahwa dirinya telah membatalkan serangan udara balasan beberapa menit sebelum misil di lepaskan. Dia enggan membalas serangan tersebut karena khawatir akan banyak orang yang akan terbunuh. Jika hal itu terjadi, maka akan menjadi pertama kalinya negara Paman Sam ini membom Republik Islam tersebut dalam empat dasawarsa terakhir.

Dalam cuitan di akun twitter Trump, dia mengungkapkan retorika yang mirip dengan yang telah dilontarkan kepada Korea Utara. "Setiap serangan oleh Iran pada apa pun yang yang milik Amerika, akan bertemu dengan kekuatan besar dan luar biasa,” tuturnya

Dalam pidatonya yang disiarkan pada hari kemarin, Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan sanksi baru terhadap Khamenei tidak akan berdampak praktis karena ulama tingkat atas itu tidak memiliki aset di luar negeri.

Rouhani adalah seorang pragmatis yang memenangkan dua pemilihan dengan janji untuk membuka Iran bagi dunia. Dia lah yang mengatakan tindakan Gedung Putih itu adalah tindakan yang 'terbelakang mental'. Hal itu adalah sebuah penghinaan yang telah digunakan para pejabat Iran di masa lalu tentang Trump.

Dia merupakan presiden yang mana bersama kabinetnya bertanggungjawab terhadap agenda harian Iran. Sementara itu Khamenei adalah Otoritas tertinggi di negara itu melebihi presiden itu sendiri. Khamenei telah berkuasa sejak tahun 1989.

Trump pada konferensi pers di Gedung Putih mengatakan bahwa pihaknya siap dengan apapun yang akan Iran lakukan kepada negaranya, termasuk bernegosiasi. "Apa pun yang ingin mereka lakukan, saya siap," imbuhnya.

“Negara mereka sama sekali tidak baik secara ekonomi. Itu bisa diubah dengan sangat cepat, dengan sangat mudah. Namun mereka harus menyingkirkan permusuhan. Saya berharap mereka memilih tindakan yang benar, tetapi mereka harus berbicara dengan kami dengan damai," lanjut Trump.

195