Home Politik Polres, Kodim dan Pemkot Ambon Gelar Upacara Hari Bhayangkara

Polres, Kodim dan Pemkot Ambon Gelar Upacara Hari Bhayangkara

Ambon, Gatra.com- Kepolisian Resor (Polres) Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease bersama Kodim 1504 Pulau Ambon, serta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, dan sejumlah pelajar di kota ini menggelar upacara perayaan hari Bhayangkara ke-73 tahun.

Upacara yang diwarnai dengan kondisi cuaca mendung ini berlangsung di lapangan Merdeka, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Rabu pagi (10/7/2019). Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Kapolres Ambon AKBP Sutrisno Hady Santoso, dan Komandan Upacara Kapolsek Saparua AKP Rony Manawan.

Kapolres Ambon AKBP Sutrisno Hady Santoso, saat membaca amanat Presiden RI Joko Widodo mengatakan, kerja keras dan pengabdian Polri, telah dirasakan hasilnya oleh seluruh masyarakat Indonesia. Situasi keamanan dalam negeri sepanjang tahun 2018 dan 2019 terpelihara dengan baik.

"Polri dan TNI telah mengamankan seluruh perhelatan internasional yang diselenggarakan Pemerintah, yaitu Asian Games, Asian Para Games, serta IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Polri dan TNI juga telah mengamankan penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2018 dan Pemilu Tahun 2019, sehingga terselenggara dengan aman, damai, dan demokratis," baca Sutrisno.

Selain itu, seluruh agenda kemasyarakatan juga dapat terselenggara dengan aman, mulai dari perayaan Natal 2018, Tahun Baru 2019, sampai dengan Ramadan dan Idul Fitri 2019.

"Kita juga merasakan situasi kamtibmas yang kondusif, arus mudik dan arus balik berjalan dengan lancar, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan terjamin di seluruh wilayah Indonesia," terangnya.

Menurutnya, Polri turut terlibat aktif dalam penanggulangan bencana yang terjadi di
berbagai wilayah di tanah air bersama dengan seluruh pemangku kepentingan.

Di sisi lain, Polri juga telah mengungkap berbagai kejahatan, mulai dari kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, kemudian kejahatan lintas negara seperti terorisme, perdagangan narkotika, perdagangan orang, dan kejahatan siber.

"Kemudian kejahatan berimplikasi kontinjensi seperti konflik sosial, kerusuhan massa, dan unjuk rasa anarkis, sampai dengan kejahatan terhadap kekayaan negara seperti illegal logging, illegal fishing, dan tindak pidana korupsi," jelasnya.

 

487

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR