Jakarta, Gatra.com - Amalia Widya (26), pemenang Agri Writing Competition 2019 memiliki perhatian lebih terhadap pertanian. Ia menyoroti kondisi saat ini, mahasiswa pertanian enggan terjun ke sektor pertanian. Padahal mereka belajar di kampus ternama seperti Institut Pertanian Bogor (IPB). 

"Seharusnya [bidang] pertanian diminati oleh petani milenial. Soalnya petani biasa, mereka enggak bisa pakai komputer dan alat-alat canggih, bukan jamannya mereka," ungkapnya.

Ia menyarankan, seharusnya paradigma tersebut tidak ada di benak mahasiswa pertanian. Mereka harus memiliki semangat untuk berkontribusi meningkatkan industri pangan. 

Amel mencontohkan, Taufik Hidayat rela beralih profesi dari pekerja kantoran menjadi petani jamur tiram yang sudah menggunakan beragam alat canggih untuk mengolah hasil jamurnya.

"Jangan hanya artikel. Kalau Kementan buat artikel sebanyak mau buat sampai 2.000 enggak bakal dibaca. Kebanyakan milenial Indonesia memiliki minat baca yang rendah," tuturnya.

Menurutnya, solusi yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat milenial adalah adanya sosialisasi ke sekolah dan kampus serta mal yang sering menjadi tempat 'nongkrong' bagi mereka.

"Jadi harus ada petani milenial agar ekspor pertanian Indonesia itu nggak turun dan semakin dilirik negara lain karena sudah memakai alat-alat canggih," tegasnya.