Home Internasional Benua Eropa Alami Suhu Terpanas Sepanjang Sejarah

Benua Eropa Alami Suhu Terpanas Sepanjang Sejarah

Paris, Gatra.com - Temperatur tinggi memecahkan rekor di Jerman, Prancis, Inggris, dan Belanda pada Kamis. Gelombang panas ini menimpa sebagian negara-negara untuk kedua kalinya dalam satu bulan.

Menurut para Ilmuwan, gelombang panas tersebut akan sering terjadi mengingat kondisi bumi yang semakin memanas.

Para Ilmuwan menjelaskan, ketika sebuah kuali udara panas dari Gurun Sahara bergerak melintasi benua, ditarik ke utara oleh tekanan tinggi, akibatnya Kota Paris mencatat suhu tertinggi sepanjang sejarah. Sementara, di Inggris dilaporkan cuaca terpanas terjadi pada Juli ini.

Misalnya, suhu tertinggi di Jerman selama dua berturut-turut, mencapai level 41,5 derajat Celcius (106,7 derajat Fahrenheit) di kota barat laut Lingen. Suhu ini sama dengan yang ada di beberapa ibu kota Teluk Arab pada Kamis.

Di Inggris, suhu mencapai puncaknya untuk Juli, mencapai 38,1 C (100,58 F), kata Kantor Met, layanan cuaca nasional.  Temperatur, yang direkam di Cambridge, mengalahkan rekor Juli sebelumnya 36,7 C (98,06 ° F) pada 2015. Ini merupakan suhu tertinggi kedua yang tercatat di negara ini. Hari terpanas, pada Agustus 2003, melihat 38,5 C (101,3 F).

Akibat gelombang panas ini, beberapa kota di Eropa mengalami gangguan perjalanan kereta api. Warga Inggris misalnya, menghadapi gangguan perjalanan dengan kereta terpaksa melambat untuk mencegah trek melengkung karena panas.  Beberapa operator kereta api meminta komuter untuk tidak bepergian atau berangkat terlalu awal.

Sementara itu, di Prancis, Otoritas kesehatan mengeluarkan peringatan kepada para lansia, terutama yang rentan terhadap kenaikan suhu.  Di kota-kota, anak-anak bermain air mancur untuk mendinginkan diri.

“Sangat panas saat ini.  Saya melihat 42 derajat (Celcius) diperkirakan untuk hari ini,” kata turis Prancis berusia 19 tahun Ombeline Massot di ibu kota distrik Montmartre, di mana pengunjung minum botol air dingin dan mengipasi diri, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (26/07).

Malahan, merkuri di Paris menyentuh 42,6 C (108,68 F) pada sore hari, di atas rekor Paris sebelumnya 40,4 C (104,72 F) yang tercatat pada Juli 1947.

Di Belanda selatan, lembaga meteorologi Belanda KNMI mengatakan suhu memuncak pada 40,4 C (104,7 F), melampaui 40 C (104 F) untuk pertama kalinya dalam catatan. Kondisi ini memecahkan rekor nasional 39,3 C yang ditetapkan pada hari sebelumnya. Sebelum pekan ini, rekor panas nasional 38,6 C telah bertahan selama 75 tahun. Panasnya diperkirakan akan bertahan hingga Jumat.

Menurut para analis, iklim mengatakan gelombang panas seperti itu menjadi lebih sering sebagai akibat pemanasan global dari emisi gas rumah kaca.

Sebuah studi Met Office menemukan bahwa gelombang panas seperti yang memecahkan rekor tahun lalu 30 kali lebih mungkin terjadi dpada 1750, karena tingginya jumlah karbon dioksida di atmosfer. Sejak periode pra-industri, suhu permukaan bumi telah naik 1 derajat Celcius.

“Ada kemungkinan 40-50% bahwa ini akan menjadi bulan Juli terpanas. Gelombang panas ini persis sejalan dengan prediksi perubahan iklim,” kata Dr. Karsten Haustein dari Environmental Change Institute di University of Oxford.

Peter Inness, peneliti senior di Universitas Reading, mengatakan meningkatnya suhu di musim panas yang sangat tinggi di seluruh Eropa dan global dampak dari pemanasan global buatan manusia.

 

 

1086

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR