Home Kesehatan Bangladesh Diserang Wabah Demam Berdarah Terburuk

Bangladesh Diserang Wabah Demam Berdarah Terburuk

Dhaka, Gatra.com - Lebih dari 1.000 orang di Bangladesh, yang sebagian besar adalah anak-anak di diagnosis menderita demam berdarah dalam 24 jam terakhir. Seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan setempat mengatakan, kejadian ini tercatat sebagai wabah terburuk di negara itu.

Delapan orang telah meninggal sejak Januari dan lebih dari 13.600 pasien telah didiagnosis dengan demam yang ditularkan nyamuk sepanjang tahun ini, dengan 8.348 kasus, atau lebih dari setengahnya, datang pada bulan Juli. Peningkatan yang tajam dari 1.820 kasus di Juni dan 184 kasus pada Mei tahun ini.

"Sejak kami mulai menyimpan catatan kasus demam berdarah, yaitu dari tahun 2000, ini adalah wabah demam berdarah terburuk yang pernah kami lihat di Bangladesh," kata Asisten Direktur Jenderal Layanan Kesehatan, Ayesha Akhter kepada CNN, Selasa (30/7).

Lebih dari 50 distrik di seluruh negeri telah terkena dampaknya. Sementara, ibu kota Bangladesh, Dhaka yang menampung lebih dari 20 juta orang menjadi kota yang paling parah dilanda wabah ini, dengan beberapa rumah sakit berjuang untuk menemukan ruang bagi para pasien.

"Kami memastikan semua rumah sakit pemerintah dan swasta memiliki semua sumber daya untuk mengatasi wabah ini. Kami telah membuka bagian khusus di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Medis Dhaka untuk pasien demam berdarah," ujar Akhter.

Infeksi virus demam berdarah menyebabkan gejala seperti flu, termasuk sakit kepala yang menusuk, nyeri otot dan persendian, demam dan ruam seluruh tubuh. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari jutaan orang yang terinfeksi demam berdarah setiap tahun di seluruh dunia, diperkirakan 500.000 mengembangkan gejala yang parah dan memerlukan rawat inap, sedangkan 12.500 orang lainnya meninggal.

Divisi Pengendalian Penyakit telah meminta bantuan teknis dari WHO dalam menerapkan metode pengendalian populasi nyamuk. Selain itu, kementerian kesehatan mengatakan telah mengembangkan pedoman pengobatan nasional dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penyakit melalui iklan harian di surat kabar, di samping langkah-langkah lain untuk mengatasi penyebaran penyakit.

Wabah di Bangladesh terjadi ketika negara-negara di seluruh Asia juga bergulat dengan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah dan malaria yang belakangan meningkatkan kekhawatiran akan potensi darurat kesehatan global.

Dua penelitian yang baru-baru ini diterbitkan menyebutkan, jenis malaria yang kebal terhadap beberapa obat telah berevolusi dan menyebar ke seluruh Thailand, Kamboja, Laos dan Vietnam. Sementara itu, Filipina mengumumkan peringatan demam berdarah nasional bulan ini setelah lonjakan kasus tahun ini. Sekitar 100.000 kasus demam berdarah dilaporkan di seluruh negeri dalam enam bulan pertama 2019 dan meningkat 85% pada periode yang sama tahun lalu.

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa kenaikan suhu global yang disebabkan oleh krisis iklim dapat melihat nyamuk betina aedes aegypti yang membawa demam berdarah bersama dengan penyakit lain seperti chikungunya, demam kuning dan Zika bermigrasi ke beberapa bagian di dunia.

Menurut WHO, tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah, hanya deteksi dini dan akses ke perawatan medis yang tepat menurunkan tingkat kematian hingga di bawah 1%. Sementara, demam berdarah paling umum terjadi di daerah beriklim tropis dan sub-tropis seperti Bangladesh, India dan Brasil. Kekhawatiran berkembang dapat menyebar ke bagian-bagian dunia yang biasanya tidak terpengaruh oleh penyakit yang tumbuh cepat termasuk Amerika Serikat bagian selatan, pedalaman Australia dan pesisir wilayah Cina, serta Jepang.

463