Home Politik Batak Simalungun Bangga Dengan Busana Iriana

Batak Simalungun Bangga Dengan Busana Iriana

Siantar, Gatra.com - Budayawan Batak Simalungun Sultan Saragih mengungkapkan kebahagiaan luar biasa setelah melihat Ibu Negara Iriana Jokowi menggunakan busana pakaian adat Simalungun dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 74.

Sultan Saragih menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi adalah bentuk diplomasi budaya. Penggunaan busana tersebut juga menunjukkan kecintaan pimpinan negara terhadap semua suku dan budaya yang ada di Nusantara.

Baca Juga: Golkar Kuasai 9 Kursi di Simalungun

"Simalungun bangga. Terima kasih Ibu Iriana Jokowi Widodo dan tim yang berada di belakang panggung kehormatan," ungkap pengasuh Sanggar Budaya Rayantara ini, Minggu (18/8).

Dia berharap kedepan budaya Simalungun dapat ditampilkan dalam upacara penting kenegaraan, seperti peringatakan peryaan kemerdekaan di tahun-tahun mendatang. "Semoga Tortor Sombah Simalungun tahun depan bisa ditampilkan di Istana Presiden. Amin," ucap Sultan.

Ibu Negara Iriana Jokowi menggunakan busana pakaian adat Simalungun dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 74. (Setpres setneg/tss)

Baca Juga: DPRD Simalungun Segera Gunakan Hak Interpelasi

Terpisah Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Himapsi) Rado Damanik juga merasa bangga dan terharu. Menurutnya ibu Negara RI Iriana Jokowi memakai baju adat Simalungun adalah bentuk dukungan terhadap kelestarian budaya nusantara.

"Sulit diucapkannya dengan kata-kata ketika bisa menyaksikan ibu negara memakai baju kebesaran Suku Simalungun yang disaksikan seluruh bangsa Indonesia. Yang menggunakannya ibu negara," imbuhnya.

Baca Juga: Kemendikbud Batalkan Pemberhentian Ribuan Guru Di Simalungun

Selain mengucapkan bangga dan terimakasih, Rado mengajak momen ini menjadi refleksi bagi Suku Batak Simalungun untuk bisa bangkit dan bersatu. Karena sudah sangat lama tertidur dan terpecah-pecah akibat egoisme dan luka sejarah yang masih membekas.

"Sudah seharusnya kita bangkit dan bangga sebagai Simalungun. Menurut saya itulah yang mau disampaikan oleh Ibu negara kepada Simalungun. Mari bersatu dan bangkit untuk Simalungun yang lebih baik," tambahnya.

Reporter: Jon RT Purba

4263