Jakarta, Gatra.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh polemik ceramah Ustad Abdul Somad (UAS) yang dianggap menista agama Kristen.

"Janganlah kita terlalu membesar-besarkan. Mari kita terus merajut tenun kebangsaan kita. Saya ingin kita sejukkan suasana," kata Sandiaga Uno kepada wartawan di Gedung Joeang 45 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).

Saat dimintai keterangan lebih lanjut, Sandi merasa tidak berkompeten dan menyebut, polemik ceramah UAS tersebut merupakan ranah Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Saya enggak berkompeten sih untuk berkomentar lebih lanjut soal Ustaz Abdul Somad. Seseorang harus sadar diri terhadap kemampuannnya. Saya enggak memiliki kemampuan untuk herkomentar mengenai topik yang diangkat itu ranahnya MUI," ucap Sandi.

Ustad Abdul Somad (UAS) merasa, tidak perlu meminta maaf atas ceramah yang ia sampaikan tiga tahun lalu. Menurutnya, apa yang disampaikan dalam video ceramah viral tersebut, sudah sesuai dengan ajaran agama Islam. 

"Saya menjelaskan tentang akidah agama saya, di tengah komunitas orang Islam, di dalam rumah ibadah saya. Kemudian ada orang yang tersinggung dengan penjelasan saya, apakah saya harus meminta maaf?," ujar UAS ketika memberi pernyataan pers di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8).

UAS menegaskan, jika ia harus meminta maaf dan menganulir perkataannya, maka ayat yang ia sebutkan berarti harus diralat. Menurutnya ayat yang ia sampaikan merupakan persoalan akidah yang tidak bisa diralat.