Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Rian Ernest menanggapi kritikan Agustina Hermanto alias Tina Toon soal komitmen PSI dalam menolak pin emas. Ia merasa miris dengan kritikan itu karena seharusnya politisi muda dapat membawa perubahan.

"Harusnya di tangan anak muda ada mindset baru. Zaman yang baru harusnya berani melawan arus. Berani lebih efisien anggaran. Jangan diem aja," kata Rian di Hotel Novotel, Jakarta, Ahad (25/8).

Rian mengatakan, wajar jika kritikan atas penolakan pin emas itu diungkapkan oleh elit politik senior. Menurutnya, politisi muda seharusnya lebih sensitif terhadap alokasi uang rakyat.

"Jadi, buat partai-partai sebelah, muda bukan berarti progresif, muda bukan berani lawan korupsi. Mudah-mudahan PSI bisa diskusi dengan temen-temen partai muda lain. Politisi muda dari partai lain jangan ikut-ikutan cara orang tua," tuturnya.

Sebelumnya, Tina Toon menilai pin emas itu adalah hak setiap anggota dewan. Jika ada yang menolak menggunakan pin tersebut, maka menurutnya itu pun haknya. Namun ia menegaskan, pihak yang menolak kebijakan itu sebaiknya juga tidak mengambil gaji.

"Kalau ada yang mau mengembalikan hak dari pin emas, sekalian saja jangan ngambil pin, jangan ngambil gaji. Kerja bakti silakan," kata Tina Toon di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (23/8) lalu.