Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal pendapatan anggota dewan DPR dan DPD RI yang lebih besar dari menteri. Bahkan ia juga berkelakar kalau gaji para wakil rakyat ini juga melebihi pendapatan presiden.

"Mohon maaf sekarang urusan income, pendapatan, anggota DPR sudah lebih besar dari menteri bahkan lebih besar dari presiden. Maaf kalau saya keliru," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Orientasi dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (26/8).

Baca juga: Fahri Hamzah: Tunjangan DPR Hanya 4 Triliun, Tapi Kerjaannya Banyak

Sontak hal tersebut disambut tawa anggota DPR dan DPD RI yang hadir. Jokowi sempat mengonfirmasinya kepada para anggota dewan dan DPD. Namun mereka kompak menjawab "tidak".

"Kalau keliru nanti saya hitung lagi, mestinya ini bener. Marilah kita bekerja menghadapi tantangan-tantangan yang sudah berbeda, tidak seperti yang lalu lalu," imbau Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menginginkan efisiensi kinerja DPR dalam membuat undang-undang. Ia menyinggung Rancangan Undang-Undang (RUU) yang tak bisa dibahas oleh DPR periode selanjutnya atau carry over.

"Perpindahan seperti ini RUU yang belum selesai di periode sebelumnya, harusnya kan bisa kita carry over di DPR periode berikutnya. Yang saya tahu, ini enggak bisa," ucapnya.

Baca juga: Sekjen DPR: Rommy Masih Terima Gaji Pokok

Jokowi menyesalkan karena lambatnya pembahasan RUU. Ia juga mengingatkan bahwa DPR dan DPD harus bisa bekerja lebih cepat lagi ke depan.

"Mohon maaf, mohon maaf, ini mengingatkan kita semua agar kerja cepat semuanya. Karena yang bertanggung jawab kan lembaganya, [harusnya bisa] diteruskan di periode selanjutnya," kata Jokowi.