Home Ekonomi Unjuk Rasa Tolak Penutupan Ilegal Driling Libatkan Anak-anak

Unjuk Rasa Tolak Penutupan Ilegal Driling Libatkan Anak-anak

Batanghari, Gatra.com - Aksi unjuk rasa tolak penutupan aktivitas sumur minyak ilegal (Ilegal driling) yang dilakukan warga empat desa dalam Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi melibatkan anak-anak.

Pantuan Gatra.com depan Kantor Bupati Batanghari, kelompok anak-anak berdiri dalam barisan depan bersama ibu-ibu. Sejatinya anak-anak mengenakan jilbab ini berada dalam ruang kelas sekolah, bukan ikut bersama orang tua unjuk rasa.

Massa aksi unjuk rasa berasal dari Desa Pompa Air, Desa Bungku, Desa Mekar Jaya, Desa Sungkai, Kecamatan Bajubang. Selama aksi berlangsung, massa aksi mendapatkan pengawalan ketat pihak kepolisian dan Satpol PP Batanghari.

Baca Juga: Warga Empat Desa Tolak Penutupan Aktivitas Ilegal Driling

Polisi wanita (Polwan) mengisi barisan paling depan sebagai pembatas antara massa aksi pengunjuk rasa dengan petugas keamanan. Massa tiba di depan gerbang Kantor Bupati Batanghari sekira pukul 10.15 WIB.

"Kalau Pertamina terpaksa menutup sumur minyak ilegal tersebut, maka tutuplah semua termasuk sumur milik Pertamina," ujar Koordinator lapangan (Korlap) Martono menggunakan pengeras suara.

Petugas kepolisian resor (Polres) Batanghari sekira pukul 10.40 WIB meminta perwakilan pengunjuk rasa bertatap muka langsung dengan perwakilan Pemkab Batanghari. Delapan orang perwakilan di pilih masuk menuju ruang kerja Asisten III Setda Batanghari.

Dalam ruangan ini, perwakilan massa aksi diterima Staf Ahli Bidang Pemerintah, Hukum dan Politik Setda Batanghari Suhabli, Kabag Ops Polres Batanghari Kompol Ahmad Bastari Yusuf, Kasat Pol-PP Batanghari Ahmad Haryono, Kasi Penanganan Konflik Ansori, Kanit II Sosial Ekonomi Sat Intelkam Polres Batanghari Ipda Saryono.

389