Medan, Gatra.com – Sebanyak 36 orang warga asal Sumatera Utara (Sumut) yang menjadi korban konflik di Wamena, Papua tiba di Medan, Rabu (9/10), sekitar pukul 17:30. Mereka langsung disambut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan sejumlah pejabat daerah.
Pemulangan 36 warga Sumut tersebut merupakan hasil kerja tim yang dibentuk gubernur Sumut untuk penanganan warga Sumut yang menjadi korban kerusuhan di Wamena. Mereka tiba di kantor Gubernur Sumut dengan menggunakan dua unit bus.
Baca Juga: 456 Pengungsi Wamena Sudah Tiba di Sumbar
Edy Rahmayadi menjelaskan bahwa pemulangan tersebut gelombang pertama dengan rincian 14 orang dari pengungsian di Surabaya ditambah 22 orang dari Jakarta. “Ada 36 orang. Yang belum kembali ada 264 orang. Mereka akan naik kapal. 10 hari akan sampai, kita terima di Belawan,” terang Edy.
Edy menegaskan bahwa semua kebutuhan warga yang dipulangkan harus dilayani dengan baik, diurus segala keperluan kehidupannya. Yang terpenting, kata Edy, adalah keberlanjutan anak sekolah serta mata pencahariannya.
Baca Juga: Tragedi Wamena 108 Warga NTB Telah Dipulangkan
Bagi yang memungkinkan bisa dibantu, akan difasilitasi oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota tujuan tinggal. “Pertama prioritas itu anak sekolah. Kita siapkan pakaian, buku dan keperluan lainnya. Jadi jangan sampai putus (sekolah). Kita lihat masing-masing daerah bagaimana mereka memfasilitsi,” sebutnya.
Edy menjelaskan bahwa tanggung jawab pemerintah daerah bukan hanya sebatas memulangkan. Namun juga membantu berbagai kebutuhan korban. Termasuk upaya pemulihan psikologis korban yang banyak mengalami trauma.
Baca Juga: Mendagri Anggap Kondisi di Wamena Sudah Aman
“Termasuk pendampingan dalam pemenuhan kebutuhan dan kelanjutan hidup warga. Seperti kebutuhan pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pemondokan sementara. Semua harus dibantu oleh kepala daerah masing – masing kabupaten,” jelasnya.
Saat ini para warga asal Sumut itu, masih ditampung di sejumlah posko pengungsi di Jayapura. Menunggu kondisi memungkinkan untuk kembali lagi ke Wamena.
Reporter: Baringin Lumban Gaol
