Home Teknologi Pengunaan AI Untuk Smart City

Pengunaan AI Untuk Smart City

Jakarta, Gatra.com - Artificial Inttelegence (AI) atau kecerdasan buatan mulai banyak digunakan dalam berbagai hal yang bersentuhan dengan teknologi. Bahkan, menurut pakar smart city dan Direktur Skymind Indonesia, Karim Taslim, penerapan AI sudah mulai digunakan dalam konsep Smart City atau kota cerdas di beberapa kota di dunia. “Contohnya kota Fujian di China, yang smart city nya telah menerapkan AI sejak 2017 silam,” kata Karim saat ditemui Gatra.com di area Pameran 100 Smart City di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (5/11).

 

Karim menjelaskan, dengan menerapkan AI, pihak pemerintah daerah (pemda) dapat memberikan layanan publik yang lebih baik kepada warganya. Misal layanan di bidang kesehatan. Pemda dapat bekerjasama dengan pihak rumah sakit untuk merekam data medik pasien. Lalu, melalui sistem AI, data tersebut diolah supaya bisa diketahui berbagai hal terkait kondisi kesehatan warga. “Misalnya, apa tren perkembangan kesehatan dan tren penyakit yang diderita warga,” ujarnya.

 

Dijelaskan Karim, AI merupakan elemen terpenting dalam konsep ideal smart city yang digagas Skymind. Konsep ini terbagi menjadi empat layer. Pertama, membangun fondasi teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) serta infrastruktur. Karena percuma ada peralatan dan kamera CCTV canggih. Tapi, infrastruktur nya tidak diperhatikan, akibatnya jaringan internet lambat. “Kalau internet lemot, mana mau orang menggunakan layanan smart city. Mau akses saja susah,” katanya.

 

Beruntungnya, Karim melanjutkan, di Indonesia, pemerintah sangat memperhatikan infrastruktur TIK dengan membangun palapa ring hingga tol langit. Tapi, itu bicara konektivitas Negara, untuk konektivitas di kota tetap harus dibangun infrastruktur TIK yang mampu menunjang layanan smart city. “Minimal di tempat-tempat layanan publik. Kita juga harus sediakan backup planning jika sewaktu-waktu ada pemadaman listrik,” terangnya.

 

Berikutnya, layer ketiga, yakni membangun sistem digitalisasi industri. Digitalisasi bertujuan menciptakan efisiensi waktu dan mengurangi penggunaan tenaga manusia karena layanan diberikan secara online.” Misalnya, dulu urus izin harus antri berjam-jam, bahkan harus datang lagi esok harinya. Sekarang dengan digitalisasi, orang bisa daftar secara online. Jadi tidak ada lagi antrian,” Karim menguraikan.

 

Setelah itu masuk ke layer empat atau layer terakhir, yakni penerapan AI. Di layer ini, data-data yang terkumpul dianalisa, dipetakan serta dirangkai dengan menggunakan teknik AI. Hasilnya akan diketahui pola dan karakterikstik kesehari-harian warga. Data hasil olahan AI akan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak. “Penerapan AI tak hanya bermanfaat bagi pemda dan warganya, tapi juga meningkatkan nilai dan brand smart city,” ujar Karim.

 

1449