Home Ekonomi Inflasi di Bawah 3%, BI: Lebih Rendah dari Proyeksi

Inflasi di Bawah 3%, BI: Lebih Rendah dari Proyeksi

Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia mencatatkan, laju inflasi Indonesia pada pekan keempat Desember 2019 sebesar 0,55 persen month to month (mtm), atau 2,93 persen year to year (yoy).

Angka itu, kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, lebih kecil jika dibandingkan proyeksi sebelumnya. Bahkan, lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata nilai inflasi selama lima tahun terakhir, yaitu sebesar 0,58 persen.

"Desember kami perkirakan inflasi 0,55 persen mtm, atau dihitung tahunan (yoy) 2,93 persen," kata dia, di kompleks perkantoran BI, Jakarta, Jumat, (27/12).

Menurut Perry, dengan angka inflasi sebesar 2,9 persen, menandakan bahwa ekonomi Indonesia saat ini sedang dalam kondisi baik. Tidak hanya itu, inflasi yang rendah dan stabil juga merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, yang mana pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Ini di bawah tiga persen, perkiraan kami sebelumnya sekitar 3,1 persen. Alhamdulillah inflasi kita tahun ini di bawah tiga persen. Itu menjadi suatu kinerja Indonesia yang sangat bagus karena dalam lima tahun terakhir, inflasinya berkisar tiga persen," jelas dia.

Ada beberapa sektor penyumbang inflasi, khususnya pada Desember 2019. Beberapa sektor tersebut antara lain, angkutan udara, telur ayam, dan bawang merah. Sementara deflasi masih disumbangkan oleh komoditas cabai merah dan cabai rawit.

"Detail penyumbang inflasinya bulan ini ya biasa tarif agkutan udara 0,07 persen, telur ayam 0,08 persen, bawang merah 0,08 persen. Sementara yang masih deflasi cabai merah 0,05 persen dan cabai rawit 0,02 persen," pungkas dia.

107