Home Gaya Hidup Raflesia Tuan Mudae Terbesar di Dunia Mekar di Agam Sumbar

Raflesia Tuan Mudae Terbesar di Dunia Mekar di Agam Sumbar

Agam, Gatra.com -  Mengawali tahun baru 2020, Bunga Raflesia jenis Tuan Mudae mekar di Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar). Tepatnya, Tuan Mudae ini tumbuh di kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau, dengan ukuran 111 sentimeter.
 
Bunga langka jenis Raflesia Tuan Mudae ini disebut-sebut terbesar di dunia, karena telah mengalahkan rekor Bunga Raflesia Tuan Mudae di Marambuang, Kecamatan Palembayan, Agam dengan ukuran 107 sentimeter pada 2017 lalu. Tak heran, banyak warga yang datang menyaksikan langsung ke lokasi.
 
"Sampai saat ini, sudah sekitar 400 orang yang datang ke lokasi Raflesia Tuan Mudae ini tumbuh," kata Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ade Putra kepada Gatra.com saat ditemui di lokasi, Kamis (2/1).
 
Menurut Ade, pihaknya sudah berkomunikasi dengan ahli bunga raflesia dari Universitas Bengkulu (Unib) untuk memastikan jenis bunga bangkai tersebut. Dari komunikasi tersebut, bunga dengan nama serupa sebelumnya juga pernah tumbuh di Negeri Jiran, Malaysia. Namun ukurannya lebih kecil yang mekar di Agam tersebut.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit saat berpose menyaksikan Bunga Raflesia Tuan Mudae di Agam, Kamis (1/2). (GATRA/Wahyu Saputra/tss)

 

 
Berdasarkan penjelasan Ade, setidaknya ada 14 daerah Sumbar lokasi tumbuhnya bunga raflesia dengan jenis berbeda. Namun lokasi yang banyak tersebar di daerah Agam, yakni 13 titik yang sebagian besar di sekeliling Danau Maninjau. Hal ini dikarenakan Hutan Cagar Alam Maninjau kaya dengan satwa, serta jenis flora dan fauna.
 
Pihaknya memperkirakan, hingga sebulan ke depan ada lima knop yang akan mekar. Namun untuk menuju lokasi bunga raflesia yang pertama kali ditemukan di Provinsi Bengkulu itu tidaklah mudah. Pengunjung harus melewati jalan setapak menuju hutan, perbukitan, dan anak sungai. Setidaknya menghabiskan waktu lebih 30 menit berjalan kaki.
 
Selain itu, tidak sembarangan diperbolehkan masuk ke lokasi hutan konservasi tersebut. Dikhawatirkan bunga tersebut rusak. Selain lokasinya jauh, licin, dan curam, Hutan Cagar Alam Maninjau itu juga masih banyak terdapat binatang buas. Dalam artian, harus mendapat persetujuan dan pendampinga dari petugas BKSDA setempat.
 
"Lima daerah Sumbar yang belum pernah ditemukan tumbuhnya bunga raflesia, yakni Sawahlunto, Solok, Pariaman, Payakumbuh, dan Kepulauan Mentawai," jelasnya.
 
Salah seorang pengunjungnya, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit yang melewati jalan pendakian berlumpur, licin, dan juram di tengah hutan, akhirnya bisa sampai di lokasi mekarnya Bunga Raflesia Tuan Mudae tersebut. Dengan nafas terengah-engah, wajahnya masih tampak kagum dengan bunga tersebut.
 
Menurut mantan Bupati Pesisir Selatan itu, Agam merupakan daerah habitat tumbuhnya bunga bangkai itu. Ia pun mengimbau, agar warga setempat menjaga Bunga Raflesia Tuan Mudae itu bersama-sama. Pasalnya, bunga tersebut termasuk tanaman yang dilindungi sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
 
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi daya tarik dan menggerakkan ekowisata. Tapi bagi yang ingin berkunjung tentu harus didampingi pihak BKSDA," tutur Nasrul.
2461