Home Ekonomi Inovasi Desa Melawan Virus Corona

Inovasi Desa Melawan Virus Corona

Bantul, Gatra.com - Desa Panggungharjo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merespons wabah Covid-19 secara proaktif dan inovatif, mulai dari mendata kesehatan warga secara mandiri hingga menggagas platform pemasaran produk desa secara online.

Pada Senin (13/4) ini, Desa Panggungharjo meluncurkan platform pasardesa.id untuk menjajakan produk desa. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  Abdul Halim Iskandar meresmikan pasardesa.id melalui konferensi jarak jauh.

“Saya mengapresiasi dan sangat senang adanya platform ini. Pada sisi ekonomi, hadirnya platform pasardesa.id ini ada empat nilai yang mendasarinya, yaitu mitigasi, solidaritas, kolaborasi, dan ekonomi berbagi. Semoga ilmu dan gagasan ini bisa diterapakan, ditiru oleh desa-desa lain di Indonesia, terutama desa yang ada di pinggiran kota,” ujar Halim dalam rilis yang diterima Gatra.com.

Lurah Desa Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi menjelaskan platform ini menjadi solusi pemasaran produk desa selama wabah Covid-19. “Di Panggunharjo sendiri ada sekitar 800-an toko atau warung yang pemasarannnya sedikit terhambat akibat wabah covid-19, sehingga sedikit banyak mengurangi pendapatan toko atau warung itu,” ujarnya.

Menurut dia, pasardesa.id diciptakan berdasarkan empat nilai yaitu mitigasi, solidaritas, kolaborasi, dan ekonomi berbagi. Nilai mitigasi artinya platform ini tidak hanya sebagai langkah stabilisasi pasar, tetapi juga sebagai upaya pencegahan Covid-19.

Adapun nilai solidaritas demi menolong lebih banyak orang, terutama warga desa. Nilai kolaborasi artinya melibatkan aneka mitra penyedia sembako hingga kebutuhan ibu dan anak.

"Nilai ekonomi berbagi artinya dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan dapat menahan putaran uang lebih lama berada di desa, sehingga memungkinkan lebih banyak orang mendapatkan nilai manfaat atas uang tersebut," tutur Wahyudi.

Sebelum platform penjualan produk desa, secara proaktif dan mandiri Panggungharjo telah mendata kesehatan warga desa. Sejumlah 6.827 warga desa Panggungharjo telah melaporkan diri ke pusat pendataan Panggung Tanggap Covid (PTC).

Dengan langkah ini, desa ini mampu mengetahui kondisi warganya secara detail. Sebanyak 19.4650 warga desa menyatakan sehat, 700 orang menyatakan sehat dengan gejala non-indikatif, dan 52 orang menyatakan sebagai pelaku perjalanan.

Panggungharjo bahkan mendata tiga orang yang punya riwayat perjalanan dan/atau kontak dengan positif Covid-19. Sebanyak 17 orang menyatakan punya riwayat perjalanan dan/atau kontak dengan positif Covid-19 disertai dengan gejala indikatif/non-indikatif.

Adapun 35 orang menyatakan punya riwayat perjalanan dan/atau kontak dengan positif Covid-19 disertai dengan gejala indikatif/non indikatif dan penyakit penyerta.

Wahyudi menjelaskan, sebagai tindak lanjut, perawat desa dari lembaga Desa Panggungharjo, yakni Bapel JPS  dan dibantu dengan surveilans Puskesmas Sewon II, melakukan asistensi dan monitoring harian dengan mengunjungi  warga desa yang menyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

"Monitoring dan asistensi langsung ini kami lakukan untuk menghilangkan stigma kepada ODP, sekaligus untuk memberikan dukungan secara psikologis supaya bersedia melakukan karantina mandiri dan monitoring kesehatan harian," ujarnya. Monitoring tersebut dilakukan secara rutin dan transparan di laman panggungharjo.desa.id/Covid.

 

1125