Home Kesehatan Bisa Bertahan Hidup Selama 6 Dekade, Wanita Ini Tidak Memiliki Vitamin D Untuk Pertumbuhan Tulang

Bisa Bertahan Hidup Selama 6 Dekade, Wanita Ini Tidak Memiliki Vitamin D Untuk Pertumbuhan Tulang

New York, Gatra.com – Sekitar 27 tahun yang lalu, ada seorang wanita imigran asal Lebanon yang pindah ke Kanada dan memiliki keterbatasan pada gerak punggung bawah, leher, bahu dan pinggulnya. Dokter Raymond Lewkonia dari University of Calgary mendiagnosisnya dengan ankylosing spondylitis, yakni suatu kondisi medis yang menyebabkan tulang belakangnya mengalami pengeroposan atau melebur.

Dilansir dari New York Times, 8 tahun kemudian, wanita tersebut mengalami gejala lain yang menyerang tulangnya di antaranya serangkaian patah tulang rusuk, kaki, lengan kiri dan pinggul kanan. Dokter Lewkonia menyarankannya untuk mengonsumsi suplemen vitamin D. Namun tidak ada dampak apapun. Hasil tes laboraturium menunjukkan, bahwa ternyata di dalam darah wanita tersebut tidak ditemukan unsur vitamin D yang beredar.

Hal ini tampak mustahil. Vitamin D memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan tulang dan dengan mengonsumsi suplemen vitamin D, dapat memulihkan cedera maupun patah tulang. Sementara, wanita tersebut tidak memiliki vitamin vital ini di dalam tubuhnya.

Seorang ahli genetika medis yang juga meneliti kasus ini, dr. Patrick Ferreira meduga protein yang berfungsi mengikat vitamin D agar masuk ke dalam tubuh mengalami kelainan dan sedang dalam pendalaman. Menurutnya, kelainan ini sangat mematikan bagi manusia.

Dalam kesulitan pengujian penelitian ini, Ferreira menegaskan protein pengikat vitamin D di dalam tubuh wanita tersebut memang hilang. Meskipun begitu, berdasarkan hasil tes dengan menggunakan sampel darahnya di Eropa dan Vancouver mengungkapkan kadar proteinnya masih normal. Setelah pensiun, Ferreira menyerahkan kasus ini ke rekannya ahli genetika klinis di Alberta Children's Hospital Research Institute, dr. Julien Marcadier.

Beruntungnya, Marcadier bersama dengan para peneliti di University of Washington, Seattle baru saja mengembangkan penelitian mendeteksi protein. Dengan hasil yang sama, lagi-lagi tidak ditemukan adanya protein pengikat vitamin D di dalam darah wanita tersebut.

“Secara biologi, jika vitamin D tidak ditemukan di dalam peredaran darahnya, wanita tersebut seharusnya tidak bisa hidup,” kata salah seorang peneliti, dr. Andrew Hoofnagle. Seperti yang diketahui, vitamin D berfungsi untuk memperkuat tulang sekaligus menjaga sistem kekebalan tubuh, otak dan sistem saraf.

 Kejadian ini menjadi sesuatu yang langka. Sebab, bagaimana mungkin wanita tersebut dapat bertahan hidup selama 6 dekade tanpa vitamin D yang merupakan zat penting di dalam tubuh manusia. Sementara itu, seorang ahli endokrinologi dan peneliti utama uji coba vitamin D dan omega-3, dr. JoAnn Manson berpendapat, mungkin saja ada zat lain dari sumber makanan dan paparan sinar matahari yang dapat mengembangkan tulangnya, sehingga ia tetap dapat hidup.

Masih timbul banyak pertanyaan mengenai seberapa banyak vitamin D yang seharusnya ada di tubuh manusia. Dalam penelitian baru-baru ini, dosis vitamin D memang tidak terlalu penting, hanya saja berpengaruh pada kepadatan mineral tulang saat terjadi kecelakaan dan menyebabkan patah tulang atau kondisi-kondisi osteoporosis saat di hari tua.

 

 

 

393