Home Internasional AS Kecam Latihan Militer Cina di Wilayah Taiwan

AS Kecam Latihan Militer Cina di Wilayah Taiwan

Taipei, Gatra.com - Taiwan tidak terintimidasi oleh latihan militer Cina minggu ini. Presiden Tsai Ing-wen mengatakan pada Selasa (16/4) waktu setempat, setelah manuver militer Cina terbaru dikecam oleh pejabat senior AS sebagai "paksaan" dan ancaman terhadap stabilitas di wilayah tersebut.

Dilansir dari Reuters, Tentara Pembebasan Rakyat Cina mengatakan, kapal perang, pembom, dan pesawat pengintai telah melakukan "latihan yang diperlukan" di sekitar Taiwan pada Senin (15/4), meskipun itu terlihat sebagai rutinitas mereka.

“Kami tidak akan membuat kompromi di wilayah kami bahkan untuk satu inci pun. Kami selalu berpegang teguh pada demokrasi dan kebebasan kami," kata Tsai kepada wartawan di sebuah acara untuk menandai hubungan Taiwan-AS di Taipei. Penambahan penjualan senjata AS ke Taiwan akan membantu memperkuat kemampuan Angkatan Udara Taiwan.

Baca Juga: AS Terbuka untuk Hadapi Hukuman dalam Kesepakatan Perdagangan China

Tsai berbicara di sebuah forum yang diselenggarakan bersama oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan untuk menandai peringatan 40 tahun Ikatan Taiwan-AS, mengikuti keputusan Washington untuk menarik pengakuan formal Taiwan mendukung Cina pada 1979.

Taiwan mengatur ulang pesawat jet dan kapalnya untuk memantau pasukan Cina pada Senin. Pihak Kementerian Pertahanan mereka menuduh bahwa Beijing berusaha mengubah status quo Selat Taiwan. Cina dinilai telah berulang kali melakukan apa yang disebutnya "patroli pengepungan pulau" dalam beberapa tahun terakhir.

Sebuah delegasi yang dipimpin oleh mantan ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Paul Ryan, yang diselenggarakan di Taipei untuk menandai 40 tahun penandatanganan Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang mengatur hubungan AS-Taiwan, dan untuk menegaskan kembali komitmen Washington. Ryan mengatakan AS menganggap setiap ancaman militer terhadap Taiwan sebagai keprihatinan dan mendesak Cina untuk berhenti, menegaskan bahwa langkah itu kontraproduktif. Amerika tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan tetapi terikat oleh hukum untuk membantu menyediakan pulau dengan sarana untuk mempertahankan diri dan merupakan sumber senjata utama.

Baca Juga: Prabowo Ajak Indonesia Belajar dari Cina

Cina telah meningkatkan tekanan pada Taiwan. Beijing mencurigai presiden Taiwan memaksa kemerdekaan resmi pulau itu, sebuah garis merah bagi Cina yang selalu menggunakan paksaan untuk membuat Taiwan di bawah kendalinya. Presiden Tsai mengatakan dia ingin mempertahankan status quo dengan Cina tetapi akan tetap menjaga keamanan dan demokrasi Taiwan.

Kunjungan pejabat AS itu dilakukan hanya beberapa minggu setelah Tsai mengatakan Amerika Serikat menanggapi positif permintaan Taipei untuk penjualan senjata baru guna meningkatkan pertahanannya dalam menghadapi tekanan yang semakin besar dari Cina. Bulan lalu, Washington mengirim kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai melalui selat sempit yang memisahkan pulau dari daratan. Ini merupakan bagian dari peningkatan frekuensi pergerakan AS melalui jalur air strategis untuk menunjukkan dukungan bagi Taipei.


 

Reporter: RPB

Editor: Flora L.Y. Barus