Jakarta, Gatra.com - PDI Perjuangan (PDIP) memperkenalkan sistem rekapitulasi internal yang diberi nama 'Si Santi' atau Sistem Penghitungan Suara Metode Sainte Lague. Si Santi diklaim lebih cepat daripada sistem rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

“Jumlah suara yang sudah kami terima sekitar 7% atau 10 juta suara, sedangkan KPU masih 1,5%. Ini menunjukkan sistem yang kami miliki lebih cepat," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4). 

Hasto menegaskan perhitungan internal PDIP ini bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan Si Santi siap diaudit dan dicocokan dokumen C1.

Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BPSN) Arif Wibowo menambahkan di tingkat kabupaten/kota, PDIP memiliki kamar hitung dengan tugas utama melakukan penghitungan dari formulir C1. 

Setiap kamar hitung dilengkap dengan 50-400 unit komputer, tergantung dari jumlah pemilih di kabupaten atau kota. Misalnya di DKI Jakarta terdapat 363 komputer dengan 960 operator. 

“C1 dan C1 plano menjadi dasar keabsahan dalam perhitungan suara. Bukan sms atau foto. Tidak hanya menghitung perolehan suara saja, tetapi juga memproyeksikan jumlah kursi yang didapat.” tutup Arif.